.webp)
Terduga pelaku pencabulan anak di bawah umur, Sugiman alias Gareng (52), tewas dihajar massa. Meski begitu, keluarga mengaku ikhlas dan tak akan melaporkan pengeroyokan tersebut.
Diketahui peristiwa ini terjadi di Kecamatan Sukarami, Palembang, pada Jumat (6/12/2024) sekira pukul 14.30 WIB. Keluarga Gareng, Sumaryono, menyebut pihaknya tak berniat membuat laporan polisi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polsek Sukarami. Kami memutuskan tak akan membuat laporan polisi (atas kasus pengeroyokan yang dialami Gareng)," ungkapnya, Sabtu (7/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumaryono mengatakan, pihaknya mendapat informasi mengenai Gareng saat terduga pelaku tersebut telah berada di RS Bhayangkara. Namun, nyawa sepupu jauhnya itu sudah tidak tertolong lagi.
"Kami sudah ikhlas. Ini adalah musibah dari Allah SWT kepada keluarga kami," katanya.
Sumaryono mengatakan Gareng tinggal sendiri usai ditinggal pergi kedua orang tuanya. Anak semata wayang tersebut, kata dia, sehari-hari bekerja sebagai penjaga penginapan di wilayah Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Palembang.
"Dia sehari-hari menginap di tempat kerjanya, diberi fasilitas tempat tinggal di sana. Jadi jarang bertemu kami," katanya.
Kapolsek Sukarami Kompol Alex Andrinyan menjelaskan Gareng mengalami luka cukup parah di bagian kepala, khususnya wajah. Terduga pelaku pencabulan tersebut tewas setelah sempat dirawat di RS Bhayangkara.
"Terduga pelaku sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk pertolongan pertama. Namun karena lukanya cukup parah, nyawanya tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia," katanya.
Alex menyatakan siap menerima jika keluarga hendak melayangkan aduan pengeroyokan yang dialami Gareng. Dia menyebut, pihaknya juga telah mengambil keterangan 5 orang saksi yang terlibat. Kini, Gareng telah dimakamkan di TPU Soak Simpur, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Sabtu (7/12/2024) pagi.
Diberitakan sebelumnya, Sugiman alias Gareng (52) di Palembang, Sumsel, tewas usai dihajar massa karena diduga mencabuli anak di bawah umur. Hal itu dilaporkan korban, BN (10), kepada orang tuanya.
"Awalnya, ada seorang anak di bawah umur (BN) yang melapor ke orang tuanya bahwa diduga pelaku telah mencabuli korban. Akhirnya, Gareng diamuk massa hingga tewas," ungkap Kapolsek Sukarami Kompol Alex Andriyan, Sabtu (7/12/2024).
(des/des)
