Polisi meringkus Nanang Suriadi (48), terduga pelaku pembunuhan kekasihnya, Lilis Sumarni (46) di Belitung Timur. Ternyata, sebelum kejadian antara korban dan pelaku sempat cekcok.
"Jenazah korban dikuburkan di dalam rumah dan ruangan seperti gudang. Kedalamannya kurang dari setengah meter," kata Kasat Reskrim Polres Beltim AKP Ryo Guntur Triatmoko kepada detikSumbagsel, Kamis (14/11/2024).
"Jadi (galian) hanya untuk cekungan, kemudian jasad korban ditarik ke lobang dan ditutup serta disebar sama semen (dicor). Jadi memang gundukannya lumayan besar saat itu di TKP," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lilis ditemukan tewas, pada Rabu (13/11) pukul 12.00 WIB, di Dusun Mirang, Desa Padang, Kecamatan Manggar, Beltim, berawal tercium bau busuk yang menyengat. Kabar Lilis tewas dan dikuburkan dengan cara dicor sempat menggegerkan warga setempat.
Ryo mengatakan Lilis dan terduga pelaku memiliki hubuangan spesial alias berpacaran. Keduanya baru saling mengenal empat bulan terakhir. Polisi menyebut sebelum tewas keduanya sempat terlihat cekcok yang dilatarbelakangi cemburu.
"Terduga pelaku ini cemburu, karena korban ini masih berkomunikasi dengan mantan suaminya, dengan menggunakan kata-kata mesra. (Ditambah pelaku) mengajak menikah tapi korban menjawab 'masih pikir-pikir'," tegas.
Kala itu, emosi pelaku langsung membludak usai mendengar obrolan korban dengan eks suaminya melalui penggilan telepon. Keduanya kemudian terlibat cekcok hingga berujung pemukulan dan pencekikan yang mengakibatkan korban tewas.
"Untuk cekcok awalnya ada, berlanjut usai korban mengobrol lewat handphone pakai kata 'sayang-sayang' (dengan eks suami) pelaku langsung emosi, jadi bukan chat, tapi telepon," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (9/11) pukul 15.00 WIB. Polisi tak menjelaskan posisi awal korban dianiaya pelaku hingga akhirnya tewas. Setelah Nanang ditangap, ia mengaku korban sebelum tewas dianiaya menggunakan batu cobek. Batu ini juga ditemukan ketika polisi olah TKP.
"Setelah dipukul (dengan batu cobek) korban tidak sadarkan diri dan masih bergerak, terduga pelaku langsung mencekik leher korban," jelasnya.
Akibat pukulan batu dan cekikan pelaku diduga membuat korban tewas. Meskipun begitu, pelaku tidak langsung melarikan diri dari TKP. Kata Ryo, pelaku masih sempat tidur di rumah tersebut bersama mayat korban.
Pelaku kemudian berhasil diringkus setelah berkoordinasi dengan Polres Bangka Selatan. Ia ditangkap ketika menuju Kota Pangkalpinang untuk melarikan diri.
"(Pelaku) sempat tinggal bersama jenazah korban selama 2 hari. Kemudian dia panik, akhinya dia ngomong sama keluarganya untuk pergi ke Pulau Bangka. Alhamdullilah kemudian bisa kita tangkap di Bangka Selatan," kata Kasat.
Pelaku Sempat Lapor Keluarga lalu Kabur
Kasat Reskrim Polres Beltim AKP Ryo Guntur Triatmoko mengungkapkan, pelaku ini sempat mengalami kepanikan setelah lebih dari dua hari usai peristiwa pembunuhan. Ia kemudian melapor keluarga atas peristiwa tersebut.
"Betul (sempat membuat pengakuan dengan keluarga pelaku). Jadi informasi awal, setelah melakukan (penganiayaan) itu, dia minta tolong untuk dipinjamkan uang," jelasnya.
"Jadi dia minjem uang untuk pergi ke Bangka, setelah berusaha menghilang jejak (korban) dengan cara dikubur, dia pinjam duit untuk pergi dari Belitung," sambungnya.
Pada saat itu, keluarga menyarankan agar pelaku menyerahkan diri ke polisi, namun tak digubris. Ia malah langsung kabur dari Pulau Belitung ke Bangka.
"Kemudian keluarga ini melaporkan ke polisi, jadi ada laporan dari keluarga (pelaku) dan masyarakat juga untuk penemuan mayat ini," tegasnya.
Polisi langsung melacak keberadaan pelaku. Ia terlacak masih di wilayah Bangka Selatan, diduga Nanang menyeberang memulai pelabuhan Sadai. Polres Belitung Timur selanjutnya berkoordinasi dengan Polres Bangka Selatan. Akhirnya pelaku berhasil diringkus.
(csb/csb)