Pensiunan TNI Pengawal Paslon Pilkada Tewas Ditikam, Motifnya Diungkap

Regional

Pensiunan TNI Pengawal Paslon Pilkada Tewas Ditikam, Motifnya Diungkap

Reinhard Soplantila - detikSumbagsel
Rabu, 16 Okt 2024 16:40 WIB
The greatest fear, an intruder in the house.
Ilustrasi penusukan (Foto: iStock)
Palembang -

Seorang pengawal salah satu paslon di Pilkada Bantaeng bernama Subhan (63) tewas ditikam dua pria. Polisi memastikan motif penusukan tak terkait urusan politik.

Subhan yang merupakan pensiunan TNI ditikam di Kampung Beloparang, Bantaeng, Rabu (2/10) sekitar pukul 02.20 Wita. Subhan mengaku diserang oleh dua orang pengendara motor saat baru pulang dari Rumah Pemenangan Paslon yang dikawalnya.

"Jadi pelakunya dua orang. Satu di motor stand by, satu pelaku menikam. Setelah penikaman pelaku langsung melarikan diri," kata Subhan kepada wartawan beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subhan yang masih dalam keadaan sadar usai ditikam kemudian mengendarai motornya ke Polsek Bissappu. Saat tiba di kantor polisi, Subhan pun pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

"Saya bawa motor sambil memegang luka. Karena darah dan usus saya keluar. Di kantor polisi saya pingsan dan lalu dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama sepekan, korban meninggal dunia. Korban disebut tidak mampu bertahan karena infeksi luka penikaman yang dideritanya.

"Iye bapak Subhan wafat jam 2 lebih (dini hari). Menurut dokter, beliau tidak bisa bertahan karena infeksi luka bekas tusukannya," ujar salah satu kerabat Subhan, Ririn kepada wartawan, Rabu (9/10/2024).

Motif Pelaku Salah Paham

Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Marzuki menjelaskan kedua terduga pelaku yang merupakan laki-laki. Kedua pelaku sudah diamankan pada lokasi dan waktu yang berbeda.

"Yang terakhir ini kita amankan tadi subuh. Jadi sudah cukup 2 yang diamankan. Iya laki-laki," kata Marzuki saat dimintai konfirmasi terpisah.

Sementara itu, Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika mengatakan penusukan ini tidak terkait dengan masalah politik.

"Enggak ada (motif politik), ini pribadi," ujar Benny kepada detikSulsel, Rabu (16/10/2024).

Dia mengatakan kedua terduga pelaku bahkan tidak saling kenal dengan korban. Namun keduanya sempat terlibat cekcok dengan korban usai saling berpapasan di jalan.

"Untuk sementara yang kami dapatkan keterangannya mereka tidak saling kenal ketemu di jalan terus ada cekcok sedikit dan terjadilah penikaman. Salah paham," kata Benny.

Kendati demikian, lanjut Benny, tim penyidik Polres Bantaeng masih akan mendalami lebih lanjut duduk perkara kasus tersebut. Pelaku disebut sedang menjalani pemeriksaan intensif.




(mud/mud)


Hide Ads