Seorang ayah berinisial RA (36) dilaporkan ke polisi oleh istrinya, RD, lantaran menjual bayi mereka yang masih berusia 11 bulan. Bayi tersebut dijual dengan harga Rp 15 juta melalui platform media sosial.
Dilansir detikNews, awalnya kasus ini terungkap berkat laporan RD ke polisi. RD selama ini bekerja di luar pulau sehingga tidak mengetahui bahwa bayinya dijual.
"Awalnya ada laporan dari ibunya. Selama ini ibu korban bekerja di Kalimantan. Anaknya sama suaminya. Suaminya kerja serabutan," jelas Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, Sabtu (5/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Kompol David Kanitero mengungkapkan bahwa sang ibu baru tahu bayinya dijual ketika pulang ke Jakarta. Awalnya sang suami hanya mengatakan bayi mereka ada di Tangerang.
"Saat pulang ke Jakarta dan ibu kandung korban atas nama RD menanyakan keberadaan anaknya kepada suaminya, RA, dijawab (oleh suami) ada di Tangerang," kata David.
RD masih merasa ada yang janggal. Setelah didesak, akhirnya sang suami mengaku bahwa bayi mereka telah dijualnya kepada seseorang di Tangerang. Bayi tersebut diserahkan ke orang lain pada 20 Agustus 2024.
Usai menerima laporan RD, Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota langsung melakukan penyelidikan dan menemukan bayi tersebut. Bayi RD berada di Neglasari, Tangerang, bersama pasutri inisial HK (32) dan MON (30).
"Kami mendapatkan informasi bahwa korban anak ini berada di sebuah rumah kontrakan di kawasan Neglasari, sedang bersama pasangan suami-istri HK dan MON," jelas David.
RA kemudian ditangkap pada Selasa (1/10). Sedangkan HK dan MON ditangkap pada Kamis (3/10). Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku telah melakukan transaksi jual-beli bayi senilai Rp 15 juta.
Transaksi ini berawal dari postingan MON di media sosial Facebook. MON mengungkapkan keinginannya membeli balita.
"Pelaku RA melihat postingan MON, selanjutnya dia berkomunikasi melalui messenger dan WhatsApp dan janjian dengan pemilik akun itu di Tangerang," paparnya.
Mereka janjian di pinggir Kali Cisadane, Sukasari, Kota Tangerang. Kepada polisi, RA mengaku nekat menjual bayinya sendiri karena faktor ekonomi. Sementara HK dan MON membeli bayi karena ingin punya anak.
(des/des)