Diancam dengan Pedang, Pasutri di Palembang Jadi Korban Begal

Sumatera Selatan

Diancam dengan Pedang, Pasutri di Palembang Jadi Korban Begal

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Sabtu, 28 Sep 2024 22:00 WIB
Ahmad Korik (46) menceritakan kejadian begal yang ia alami bersama istrinya di Palembang
Foto: Ahmad Korik (46) menceritakan kejadian begal yang ia alami bersama istrinya di Palembang (Sabrina Adliyah)
Palembang -

Pasangan suami istri di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi korban begal. Keduanya diancam dengan senjata tajam (sajam) oleh dua orang pelaku. Aksi begal tersebut viral karena tersebar di media sosial.

Dilihat detikSumbagsel dari rekaman CCTV yang menyebar di media sosial, tampak dua pelaku memepet kendaraan yang ditumpangi pasutri. Aksi begal pun berlangsung cepat. Motor milik pasutri tersebut pun langsung dibawa lari para pelaku.

Korban yang bernama Ahmad Korik (46) menyebut, peristiwa itu dialaminya pada Jumat (27/9/2024) sekitar pukul 01.33 WIB dini hari di Jalan Sukabangun 2, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dari rumah keluarga, mau pulang ke rumah bersama istri. Di TKP, kami dibegal dan motor saya diambil," ungkapnya, Sabtu (28/9/2024).

Korik menjelaskan, ketika hendak pulang ke rumahnya di Jalan Sosial, Kecamatan Sukarami, Palembang, pasutri tersebut diiringi oleh anaknya yang berbeda motor.

ADVERTISEMENT

"Kami dua motor. Anak saya sendiri dan sudah di depan, saya sama istri berboncengan berdua," katanya.

Saat sedang berjalan dengan kecepatan normal, ujar Korik, ada motor yang tiba-tiba mendekat. Dia mengaku, kejadian tersebut terjadi begitu cepat.

"Motor itu tiba-tiba mepet. Akhirnya motor kami oleng, saya dan istri hampir jatuh," katanya.

Saat jatuh, lanjut Korik, dua penumpang motor yang menyerempet kemudian melayangkan sajam ke Korik dan sang istri. Keduanya pun hanya bisa pasrah saat motor bernopol BG 3220 ADS milik mereka berhasil diambil alih begal tersebut.

"Setelah hampir jatuh, saya balik badan mau melawan. Namun, mereka langsung mengacungkan pedang. Mereka ini masih remaja. Kemungkinan baru mau tawuran atau sudah selesai. Kebetulan melihat kami di perjalanan hingga jadi mangsa," ujarnya.

Dia merinci, pengemudi motor tersebut mengenakan baju merah, celana putih, dan bertopi. Selain itu, salah satu yang penumpang yang duduk di tengah menggunakan baju berwarna hitam.

"Satu lagi yang duduk paling belakang pakai jaket abu, saya merasa familiar dengan dia. Ketiganya tidak pakai penutup wajah, InsyaAllah saya masih ingat (jika bertemu lagi)," ujarnya.

Dia mengatakan, saat kejadian tidak ada warga di area tersebut. Kondisi itu, katanya, dimaklumi mengingat hujan baru saja berhenti. Akibat kejadian ini, ia mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta. Selain itu, istrinya juga mengalami sedikit lebam di kaki kiri akibat jatuh.

"Sepi sekali karena pasca hujan. Lima menit kemudian baru ada yang datang berniat menolong karena mendengar jeritan istri saya. Kejadiannya membuat istri saya agak trauma. Kemarin kami sudah lapor ke Polsek Sukarami," ujarnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukarami Iptu Denny Kurniawan membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyebut, pihaknya telah menerima aduan dari korban.

"Benar, kami telah menerima aduan dari korban atas nama AK. Laporannya akan kami (Unit Reskrim Polsek Sukarami) tindak lanjuti," ujarnya.




(dai/dai)


Hide Ads