Oknum Dekan UIR Diduga Lecehkan Calon Dosen, Ajak Korban Check In di Hotel

Regional

Oknum Dekan UIR Diduga Lecehkan Calon Dosen, Ajak Korban Check In di Hotel

Raja Adil Siregar - detikSumbagsel
Jumat, 30 Agu 2024 12:20 WIB
Womens hand typing on mobile smartphone, Live Chat Chatting on application Communication Digital Web and social network Concept. Work from home.
Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa
Pekanbaru -

Oknum dekan Universitas Islam Riau (UIR) berinisial SAL diduga melecehkan seorang alumni berinisial WJ (26). Pelecehan terjadi ketika WJ hendak melamar menjadi dosen di kampus tersebut. Korban bahkan diajak check in ke hotel.

Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai di grup WhatsApp. Dilansir detikSumut, WJ melapor ke Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau. Laporan beserta bukti pesan antara WJ dan SAL itulah yang beredar di media sosial.

Dalam laporannya, WJ menceritakan bahwa peristiwa terjadi pada Maret 2024 lalu. Saat itu WJ baru lulus S2 dan melamar sebagai dosen di kampus tersebut. WJ disarankan menemui SAL.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SAL kemudian meminta WJ datang ke kampus dan bertemu di ruang dekan. Awalnya WJ hanya menyampaikan niatnya menjadi dosen. Namun SAL tiba-tiba membahas pembicaraan berbau seksual. Dia mengomentari tubuh dan berusaha memegang tangan WJ, tapi korban menepisnya.

SAL mengatakan belum ada posisi kosong untuk dosen baru. Dia pun disebut memberi solusi agar WJ membuat materi-materi yang nantinya bisa digunakan bila ada undangan seminar.

ADVERTISEMENT

Aksi SAL ternyata berlanjut. Dia disebut nekat memeluk dan menciumi korban serta memaksa korban melakukan oral seks. Korban terpaksa menurut, kemudian ditinggalkan begitu saja di ruangan dalam kondisi trauma dan ketakutan.

Dari situ, WJ langsung membuat pengaduan ke YLPI Riau. Selain menceritakan kejadian yang dialaminya di ruang dekat, dia juga mengungkapkan SAL pernah mengirim chat yang mengajaknya untuk check in di hotel.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana mengatakan pihaknya juga telah menerima informasi mengenai kasus tersebut. Polresta Pekanbaru sudah mengirim Unit PPA untuk mendalami kejadian yang dialami WJ.

"Kita sudah dapat informasi, sedang dicek sama teman-teman Unit PPA," jelas Bery, Kamis (29/8/2024).

Sementara itu, SAL membantah semua tudingan WJ. Baca di halaman selanjutnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIR inisial SAL membantah laporan WJ. Dia mengakui memang pernah mengajak WJ ke hotel, tetapi bukan untuk check in. Melainkan untuk uji integritas WJ yang melamar sebagai dosen. SAL juga mengklaim WJ bersedia diajak ke hotel.

"Chatting itu memang iya, karena kan saya mencoba integritas dia. Kan sekarang ini dia mau jadi dosen, saya bilang 'yok ke hotel'. (WJ bilang) 'Ayo ayo, Pak'. Tidak pernah saya kabulkan itu. 'Ayok kita in (check in, Red)'. (WJ menjawab) 'Ayo, Pak'," ujar SAL kepada detikSumut, Kamis (29/8/2024).

SAL mengklaim ajakan-ajakan tersebut hanya untuk menguji integritas WJ saja. Dia menegaskan tak pernah memenuhi permintaan WJ yang aneh-aneh.

"Saya cuma tes-tes, tidak pernah mengabulkan permintaan. Saya hanya coba apakah dia memiliki integritas atau tidak," ujarnya.

Dia juga membantah laporan WJ yang menyebut dirinya melakukan pelecehan di ruang dekan. Menurutnya pada saat kejadian, mereka tidak hanya berdua di ruangan tersebut. Ada 3 mahasiswa lain.

"Ketika TKP kejadian itu ada mahasiswa saya 3 orang masih duduk di sofa itu. Jarak sofa dengan tempat saya 3 meter, hanya batas kaca saja," katanya.

SAL justru menuding WJ berusaha membunuh karakternya. Dia menegaskan akan melakukan pembelaan diri atas laporan tersebut.

"Jadi ini memang pembunuhan karakter ini, kita tidak enak juga. Tapi kita mesti lakukan pembelaan secara berintegritas di atas tanggung jawab moral saya," tegas SAL.



Hide Ads