Komplotan begal sadis yang menembak sopir di Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel) sudah berhasil ditangkap polisi. Ternyata, otak pembegalan terhadap korban merupakan warga Sumaatera Barat.
Selain menangkap para pelaku, petugas juga mengamankan senjata api yang digunakan dan mobil hasil curiannya.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, ketiga tersangka yang diamankan tersebut yakni Irfansyah alias Anang, Agus Toni, dan Anton. Ketiganya ditangkap di tempat yang berbeda-beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penangkapan itu, kata dia, otak pelaku begal terhadap sopir tersebut yaitu Anton Warga Sumatera Barat (Sumbar).
"Irvan dan Agus merupakan warga Ogan Ilir sedangkan tersangka Anton warga Sumatera Barat, awalnya petugas berhasil menangkap Irvan dan Agus dan dilakukan pengembangan petugas berhasil menangkap Anton dan barang bukti mobil hasil curian dan senjata api rakitan yang digunakan untuk menembak korban di kawasan Empat Lawang Sumsel," katanya kepada wartawan Jumat (23/8/2024).
Bagus menjelaskan dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap tersangka terungkap bahwa otak dari pembegalan tersebut dilakukan tersangka Anton yang mengajak Irvan, dan Agus untuk melakukan aksi pembegalan itu.
"Dalam melakukan aksinya itu, tersangka Anton yang menyiapkan senjata api rakitan dan melakukan penembakan terhadap korban yakni tersangka Anton namun kedua pelaku lainnya itu juga mempunyai peran masing-masing," ungkapnya.
Kata Bagus, aksi pembegalan dan penembakan yang dilakukan tiga tersangka terjadi di Dusun II, Desa Sungai Pinang Lagati, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir pada Senin (19/8/2024) sekitar pukul 05.05 WIB.
"Korban itu bernama Nopi Insani saat itu korban tengah menjemput karyawan pabrik Cinta Manis dengan menggunakan mobil Daihatsu Gran Max berwarna hitam. Ketika melintasi tikungan di lokasi kejadian, korban dihentikan oleh tiga orang pelaku yang tidak dikenal. Salah satu pelaku yang membawa senjata api rakitan, langsung menodongkan senjata ke arah korban dan merebut kunci kontak mobil," katanya
Bagus mengatakan, korban dipaksa keluar mobil dan diseret. Karena berusaha melawan, pelaku menembak korban sebanyak 3 kali mengenai tangan dan kepalanya.
"Lalu pintu mobil korban dibuka paksa dan korban diseret keluar dari kendaraannya. Korban saat itu berusaha melawan, namun pelaku menembak korban sebanyak tiga kali. Akibatnya, korban mengalami luka tembak di lengan kanan dan rekoset di kepala. Setelah melukai korban, para pelaku melarikan diri dengan membawa mobil korban," uajrnya.
(csb/csb)