5 Fakta Dokter Perempuan di India Diperkosa hingga Tewas Mengenaskan

Internasional

5 Fakta Dokter Perempuan di India Diperkosa hingga Tewas Mengenaskan

Khadijah Nur Azizah, Haris Fadhil - detikSumbagsel
Minggu, 18 Agu 2024 14:30 WIB
Activists and supporters of Trinamool Congress (TMC) party take part in a protest march to condemn the rape and murder of a doctor in Indias West Bengal state, in Kolkata on August 16, 2024. Indian doctors stepped up nationwide protests and strikes on August 16 after the rape and murder of a colleague, a brutal killing that has focused outrage on the chronic issue of violence against women. (Photo by DIBYANGSHU SARKAR / AFP)
Unjuk rasa memprotes pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di Kolkata, India. Foto: AFP/DIBYANGSHU SARKAR
Palembang -

PERINGATAN: Artikel ini mengandung materi sangat sensitif yang dapat memicu bagi beberapa individu.

Seorang dokter perempuan di Kolkata, India kehilangan nyawa setelah menjadi korban pemerkosaan. Dari proses autopsi, ditemukan sejumlah fakta miris yang menggemparkan publik hingga mendorong mogok kerja massal para dokter dan tenaga kesehatan.

Diberitakan detikNews, dokter wanita itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di aula seminar sebuah rumah sakit pada Jumat (9/8). Dokter berusia 31 tahun itu diketahui bertugas sebagai dokter residen di rumah sakit tersebut. Sebelum ditemukan tewas, dokter itu telah bertugas selama 36 jam dan mengambil jeda istirahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil Autopsi: Korban Diperkosa Lalu Dicekik

Jenazah dokter perempuan itu langsung diautopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Hasilnya mengungkapkan korban diserang secara seksual, kemudian dibunuh dengan cara dicekik.

Dilansir detikHealth, laporan autopsi menyebutkan adanya luka di saluran genital, bibir, kaki kiri, tangan kanan, jari manis, leher, dan wajah. Terdapat bekas tekanan di mulut dan tenggorokan yang menunjukkan korban dicekik hingga mengakibatkan fraktur tulang rawan tiroid.

ADVERTISEMENT

Selain bekas-bekas luka, dokter juga menemukan pendarahan dari mata, mulut, dan area genital. Pendarahan itu merujuk pada dugaan 'penyiksaan genital' dan 'seksualitas menyimpang' oleh pelaku. Untuk luka di mata belum diketahui penyebabnya.

Ditemukan Ratusan Miligram Air Mani

Laporan postmortem mengungkapkan temuan yang lebih mengejutkan. Terdapat sekitar 150 mg air mani di usapan vagina. Melihat tingkat keparahan cedera yang disebutkan sebelumnya, dokter autopsi menduga korban diperkosa secara berkelompok.

Hasil autopsi ini kemudian menimbulkan kemarahan terutama di kalangan nakes. Secara umum, kekerasan seksual menjadi masalah serius yang mengancam perempuan di India. Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional pada 2022, setiap harinya rata-rata ada 90 laporan kasus pemerkosaan.

"Perempuan merupakan mayoritas profesi kami (kesehatan) di negara ini. Berkali-kali kami telah meminta keselamatan bagi mereka," tegas Presiden Asosiasi Medis India RV Asokan.

Dokter dan Nakes Mogok Kerja

Kasus ini menjadi atensi publik India. Para dokter dan tenaga medis di berbagai rumah sakit di Kolkata melancarkan aksi protes dan mogok kerja massal sejak Senin (12/8) waktu setempat. Aksi dilakukan dengan memutus prosedur medis dan konsultasi pasien tertentu.

Lewat aksi ini, para dokter dan tenaga medis menuntut keadilan bagi korban serta keamanan yang lebih baik bagi tenaga medis di tempat kerja. Menurut laporan Reuters, setidaknya lebih dari 1 juta dokter berpartisipasi dalam aksi ini.

"Dokter-dokter junior sudah melakukan aksi lebih dulu, jadi sekarang artinya 90 persen dokter akan melakukan aksi," kata Juru Bicara Asosiasi Medis India di Telangana, Sanjeev Singh Yadav, kepada Reuters.

Pemerintah Minta Dokter Kembali Bertugas

Aksi tersebut mendapat respons cepat dari pemerintah. Mereka meminta agar para dokter kembali bertugas demi kepentingan publik. Permintaan itu disampaikan usai pertemuan dengan perwakilan asosiasi medis.

Pemerintah juga berkomitmen membentuk komite untuk menyusun langkah-langkah dalam meningkatkan perlindungan bagi profesional kesehetan. Asosiasi Medis India mempelajari tawaran tersebut, tetapi tidak lantas mengakhiri aksi mogok.

Aksi mogok tetap dilakukan oleh nakes se-India pada Sabtu (17/8) pukul 06.00 waktu setempat. Aksi diakhiri 24 jam setelahnya pada Minggu (18/8).

Pria Terduga Pelaku Ditangkap

Sementara itu, polisi berhasil menangkap seorang pria yang diduga terkait dengan pemerkosaan dan pembunuhan dokter perempuan tersebut. Pria itu merupakan pekerja sukarela di rumah sakit tempat pemerkosaan dan pembunuhan terjadi.

Menurut laporan media lokal, pria itu bertugas membantu mengarahkan pasien dan pengunjung saat antrean panjang di rumah sakit. Kasus ini lantas dilimpahkan dari kepolisian lokal ke Biro Investigasi Pusat (CBI) India untuk mempercepat proses.

Asosiasi Medis India sendiri menuntut 'investigasi cermat dan profesional' atas kasus ini serta kompensasi bagi keluarga dokter perempuan tersebut. Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi juga turut menegaskan bahwa 'perilaku mengerikan terhadap wanita harus dihukum berat dan segera'.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads