.webp)
Ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diduga kuat meninggalkan tulisan di dinding rumah mereka. Tulisan itu diyakini dibuat tak lama sebelum mereka meregang nyawa.
Dilansir detikJabar, ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) itu ditemukan tinggal kerangka pada Senin (29/7) lalu. Namun, diperkirakan mereka sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, tak lama setelah tetangga terakhir kali melihatnya sebelum Covid-19.
Sebelum meninggal, keduanya sempat menuliskan curhatan dan wasiat di dinding rumah mereka. Iguh Indah menuliskan keinginannya agar rumah mereka dijadikan masjid setelah dirinya meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau MT (inisial suami Iguh, Red) tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya," demikian tulisan yang diyakini milik Indah.
Sementara itu di tembok tengah rumah, terdapat tulisan yang diyakini milik Elia sang putra. Isinya tentang curhatannya ingin sekolah, tapi tak diberi oleh sang ayah.
"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna," demikian isi tulisan.
 Curhatan Ibu-anak Yang ditemukan jadi kerangka. Foto: Whisnu Pradana/detikJabar |
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto membenarkan adanya tulisan bernada curahan hati tersebut.
"Betul, pada saat kita melaksanakan olah TKP, ditemukan tulisan-tulisan di dinding rumah tersebut. Konteksnya berkaitan dengan permasalahan yang dialami," ungkap Tri, Selasa (30/7/2024).
Tulisan itu diyakini dibuat oleh kedua korban yang ditemukan tinggal kerangka. Namun untuk memastikannya, pihak kepolisian akan melakukan identifikasi lebih lanjut. Yakni dengan mencocokkan tulisan di dinding dengan tulisan korban yang lain.
"Nantinya akan dipastikan terlebih dahulu apakah tulisan yang ada di tembok itu sama dengan tulisan milik dua kerangka itu yang ditulis di media lain," paparnya.
Selain tulisan di dinding, Tri mengatakan polisi juga sudah mengantongi bukti-bukti lain untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak tersebut.
"Memang sudah ada bukti-bukti penunjang dan bukti-bukti petunjuk untuk memastikan apa penyebab kematian dari kedua korban tersebut. Baru kita bisa menjelaskan. Kalau sekarang kan hanya persepsi," kata Tri.
(des/des)
