Dua anak bawah umur di Kota Pangkalpinang menjadi korban prostitusi dengan tarif Rp 1,5 juta untuk sekali kencan. Polisi mengimbau orang tua agar lebih memperhatikan anak supaya tidak terjerumus kasus yang serupa.
Dua anak bawah umur itu pelajar SMA berusia 17 tahun, inisial L dan F. Mereka diduga dijual kepada pria hidung belang oleh muncikari inisial RTH (18), Senin (22/7) pukul 21.15 WIB. Kabarnya muncikari ini adalah kakak kelas korban.
"Saya sangat miris atas kejadian ini. Kami mengimbau seluruh stakeholder terlibat (terkait), baik dari pihak sekolah maupun orang tua agar memperhatikan pergaulan anak-anaknya," imbau Kabid Humas Polda Babel Kombes Jojo Sutarjo kepada detikSumbagsel, Rabu (24/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jojo, peran orang tua sangat penting karena sebagai tempat perlindungan dari kejahatan. Maka dari itu, ia meminta orang tua memperhatikan pergaulan putra-putrinya.
"Untuk orang tua agar bisa memperhatikan perkembangan/pergaulan putrinya jangan sampai terlibat sebagai korban ataupun pelaku. Dan jangan sampai hal serupa terjadi kembali," timpalnya.
Jojo menambahkan perkembangan media sosial yang sangat cepat membuka risiko lebih besar bagi anak-anak untuk terjerumus pergaulan yang negatif. Orang tua diminta memantau media sosial agar bisa melihat pergaulan anaknya.
"Kalau misalnya ada hal-hal yang sekiranya mencurigakan, supaya diperketat lagi (pengawasannya). Sekarang dampak dari media sosial (anak-anak) cenderung ke ikut-ikutan. Jangan sampai keluarga kita menjadi korban ataupun pelaku," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, dua pelajar SMA/SMK di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) berinisial L dan F dijual ke pria hidung belang oleh rekanya, RTH (18). Korban ditawarkan dengan Rp 1,5 juta untuk satu kali berkencan.
"Untuk korbannya masih di bawah umur, usianya baru 17 tahun. Sedangkan tarif masing-masing korban sebesar Rp 1,5 juta, sekali kencan," kata Kabid Humas Polda Babel Kombes Jojo Sutarjo kepada detikSumbagsel, Rabu (24/7/2024).
(des/des)