Kebakaran Sumur Minyak Ilegal Tewaskan 5 Orang, Kapolda: Tragedi Kemanusiaan

Sumatera Selatan

Kebakaran Sumur Minyak Ilegal Tewaskan 5 Orang, Kapolda: Tragedi Kemanusiaan

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Senin, 22 Jul 2024 16:40 WIB
Kapolda Sumsel Irjen Albertus Rachmad Wibowo menyebut kebakaran sumur minyak ilegal sebagai tragedi kemanusiaan. Sebab, sudah banyak masyarakat yang menjadi korban.
Kebakaran sumur minyak ilegal/Foto: Istimewa (dok. Humas Polda Sumsel)
Palembang -

Kapolda Sumsel Irjen Albertus Rachmad Wibowo menyebut kebakaran sumur minyak ilegal sebagai tragedi kemanusiaan. Sebab, sudah banyak masyarakat yang menjadi korban.

Paling baru, kebakaran sumur minyak ilegal terjadi di kawasan Sungai Dawas Parung, Dusun V Srigunung, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin.

Sumur minyak itu meledak dan terbakar pada Jumat (19/6/2024) sekitar pukul 19.00 WIB. Beberapa hari setelah itu, api baru bisa dipandamkan. Upaya pembersihan sungai juga dilakukan karena ada minyak yang mengalir ke sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran sumur minyak ilegal tersebut menewaskan 4 orang. Lalu ada 4 orang yang mengalami luka bakar.

Polisi menetapkan 2 orang tersangka. Namun pada Minggu (21/7/2024) sekitar pukul 01.00 WIB, area sumur minyak itu kembali terbakar dan menyebabkan satu orang meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Ini tragedi kemanusiaan. Sudah banyak masyarakat kita menjadi korban. Mereka kesulitan mencari penghasilan sehingga nekat melakukan kegiatan yang membahayakan jiwa mereka sendiri. Terkadang mereka ini tidak mengindahkan imbauan dari para petugas," kata Rachmad, Senin (22/7/2024).

Kapolda Sumsel Irjen Albertus Rachmad Wibowo menyebut kebakaran sumur minyak ilegal sebagai tragedi kemanusiaan. Sebab, sudah banyak masyarakat yang menjadi korban.Kapolda Sumsel Irjen Albertus Rachmad Wibowo/ Foto: Istimewa (dok. Humas Polda Sumsel)

Segala upaya terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Rachmad mengerahkan personelnya untuk menutup sumur-sumur minyak ilegal, dan memberikan imbauan kepada masyarakat. Ia juga berharap komitmen dari pemerintah provinsi untuk menghentikan Illegal Drilling tersebut.

"Kami berharap ada komitmen Pemerintah Provinsi Sumsel untuk menghentikan segala bentuk penambangan ilegal. Penegakan hukum saja tidak bisa menghentikan penambangan ilegal," imbuhnya.

Menurut Rachmad, kendala yang dihadapi oleh pihaknya yakni banyaknya akses menuju ke lokasi. Lokasinya juga tanah licin berlumpur akibat genangan minyak mentah dan rawan terbakar.

"Perlu solusi, kerja sama dan dukungan semua pihak termasuk pemerintah dan juga TNI, untuk melakukan penindakan pembongkaran terhadap kilang minyak ilegal," tutupnya.




(sun/mud)


Hide Ads