Sandit bin Juri (37), tahanan yang kabur usai menjalani sidang vonis di PN Sarolangun, belum juga tertangkap. Terhitung sudah empat hari terpidana kasus pencurian itu kabur sejak Rabu (10/7/2024) sore.
Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya mengatakan tim gabungan terdiri dari Kejaksaan, Polri, dan TNI, masih berupaya melakukan pencarian.
"Saat ini masih pencarian. Apabila ada update kami beri tahu," kata AKBP Budi kepada detikSumbagsel, Minggu (14/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menerangkan bahwa tim gabungan telah menyisir kawasan hutan di belakang PN Sarolangun tempat kaburnya Sandit. Namun, proses pencarian masih nihil hasilnya.
"Kami posisinya back-up Kejaksaan, sudah membuat Posko dan tim gabungan untuk melakukan pencarian di hutan dan kebun di wilayah Sarolangun," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya telah menyebarkan foto dan menghubungi kerabat dan keluarga. Ia berharap masyarakat yang melihat Sandit untuk melapor ke petugas, baik ke Polisi, TNI, maupun Jaksa, atau mendatangi posko yang dibentuk tim gabungan di PN Sarolangun.
"Kami sudah menyebarkan foto dan informasi kepada masyarakat dan teman-teman media dan menjawab semua kemungkinan-kemungkinan kemana narapidana ini lari dan bersembunyi. Sudah menghimbau kepada keluarga narapidana apabila mengetahui dan dihubungi oleh yang bersangkutan agar segera melapor," bebernya.
Atas kejadian ini, Kepala Kejaksaan Negeri Sarolangun Alfred Tasik Palulungan akan mengevaluasi sistem pengamanan usai kaburnya tahanan Sandit (37).
Dia menyebut akan menurunkan tim pengawas untuk mengevaluasi petugas. Alfred memastikan saat menggiring para tahanan dari ruang sidang ke mobil tahanan, sudah sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP). Ada 17 tahanan yang saat itu digiring semuanya menggunakan borgol.
"Hanya saja kemarin diperhatikan dari CCTV itu satu kali keluar, sementara petugas pengawalan hanya empat dua dari polisi dua dari kejaksaan, sementara terdakwa berjumlah 17 orang," kata Alfred kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).
Alfred juga akan mempelajari mengenai borgol dengan mudah dilepaskan oleh tahanan yang kabur. Dia menyebut bahwa borgol yang digunakan itu sudah tua.
"Nanti kita pelajari soal borgol ini saya juga tidak terlalu paham. Tapi kalau saya perhatikan kemarin itu, borgol itu sudah tua. Sudah lama. Waktunya untuk diganti. Hanya karena selama ini dipikir aman tidak ada masalah," kata dia.
"Jadi setelah kejadian, setelah borgol ditarik keras dan terbuka. Ini karena kejadian baru, ini jadi bahan evaluasi kami, semua tahanan itu dari sel dibawa ke mobil menggunakan borgol, satu borgol dua orang," lanjutnya.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, kejadian itu terjadi tepat pukul 16.47 WIB, pada Rabu (10/7/2024). Sandit tampak bersama 16 tahanan lainnya berjalan dengan tangan diborgol keluar dari pintu Pengadilan Negeri Sarolangun untuk menuju mobil.
Para tahanan dengan mengenakan kemeja putih awalnya tampak berbaris rapi beriringan keluar menuju mobil tahanan untuk dibawa ke Lapas Kelas IIB Sarolangun.
Namun, suasana kepanikan pecah setelah di baris kelima, Sandit menarik kuat borgol di tangannya yang juga mengikat satu orang tahanan lainnya. Borgol itu tampak tidak kuat sehingga terlepas.
Dengan cepat, Sandit langsung meloncat pagar dan menuju hutan di belakang Kantor PN Sarolangun. Petugas yang mengiringi Sandit langsung berupaya melakukan pengejaran. Namun, Sandit tampak licin berlari secepat kilat.
(dai/dai)