Perkara Lapak yang Buat Asep Nekat Rampok-Sekap 6 Anak Kerabat dan ART

Sumatera Selatan

Perkara Lapak yang Buat Asep Nekat Rampok-Sekap 6 Anak Kerabat dan ART

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Minggu, 07 Jul 2024 15:30 WIB
Pelaku perampokan yang disertai penyekapan Asisten Rumah Tangga (ART) dan anak pemilik rumah di Palembang sudah ditangkap. Ia ternyata memiliki hubungan keluarga dengan korban.
Asep Supriadi. Foto: Istimewa (dok. Basarnas Sumsel)
Palembang -

Asep Supriadi (31), warga Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, ditangkap atas aksi perampokan dan penyekapan. Asep nekat melakukan hal tersebut karena sakit hati masalah lapak/ruko yang sempat dipinjamkan keluarga korban.

Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengungkapkan pelaku Asep pernah memiliki hubungan keluarga dengan korban pemilik rumah. Saat masih menikah dengan keponakan pemilik rumah, Asep dipinjami lapak. Namun setelah dia bercerai, lapak itu diambil kembali oleh pemilik rumah.

Dari situlah muncul sakit hati Asep hingga nekat merencanakan perampokan. Dalam aksinya, Asep menggunakan 'senjata api' yang ternyata merupakan senjata mainan. Dia juga menyekap 6 anak pemilik rumah beserta asisten rumah tangga (ART).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi Kejadian yang Terekam dan Viral

Peristiwa perampokan itu terjadi di Jalan Mayor Zen, Lorong Setia, Kecamatan Kalidoni pada Minggu (30/6) pukul 14.26 WIB. Asep masuk ke rumah korban melalui pintu samping setelah sempat berteduh beberapa saat di sana. Orang yang pertama kali melihat kehadiran Asep adalah ART berinisial K.

"Iya, saat itu kondisi lagi hujan. Saya keluar dan melihat pelaku berdiri di samping teras rumah dan pelaku izin numpang berteduh. Setelah itu saya masuk lagi," kata K, Selasa (2/7/2024).

ADVERTISEMENT
Video perampokan rumah di Palembang yang diduga menggunakan Senjata Api (Senpi) viral. Perampok awalnya pura-pura numpang berteduh.Video perampokan rumah di Palembang yang diduga menggunakan Senjata Api (Senpi) viral. Perampok awalnya pura-pura numpang berteduh. Foto: Istimewa (dok. tangkapan layar)

Saat masuk ke dalam rumah, Asep langsung menodongkan senjata dan mengancam K untuk menyerahkan benda-benda berharga. K juga dipaksa menunjukkan kamar majikannya.

"Pelaku masuk ke dalam rumah dan menodongkan diduga senpi ke pipi kiri saya dan berkata serahkan harga berharga, uang, dan HP. Saya bilang tidak ada uang, saya cuma ada handphone. Saat ditanya di mana harta bos saya, saya jawab juga tidak tahu," tutur K.

Selama menggeledah rumah tersebut, Asep juga menyekap K dan enam anak pemilik rumah di kamar. Dalam aksinya, Asep berhasil membawa lari 2 HP milik ART dan anak pemilik rumah.

"Iya, kami bertujuh disuruh masuk ke dalam kamar. Pelaku melakukan penggeledahan di kamar sambil memegang diduga senpi," lanjut K.

Punya Hubungan Keluarga

Seiring viralnya video tersebut, polisi melakukan penyelidikan hingga berhasil menangkap Asep di kediamannya. Dari pemeriksaan awal, ternyata diketahui Asep memiliki hubungan dekat dengan keluarga pemilik rumah korban perampokan.

"Iya, tersangka berhasil diamankan di kediamannya, Kamis (4/7). Pelaku ini masih memiliki hubungan keluarga dengan korban," jelas Kombes Harryo di Mapolrestabes Palembang, Jumat (5/7/2024).

Harryo menjelaskan dulunya Asep adalah suami dari keponakan pemilik rumah. Saat ini status mereka sudah bercerai.

"Tersangka memiliki istri namun sudah cerai dan mantan istrinya tersebut memiliki bibi (istri pemilik rumah), yang menjadi korban dari tindakannya itu," sambungnya.

Karena itulah Asep dinilai mengetahui kondisi dan situasi dalam rumah korban dengan baik. Dia memilih waktu di mana suami-istri pemilik rumah sedang tidak ada di tempat.

"Tersangka mengetahui situasi dan kondisi rumah di mana suami korban sedang berjualan dan tersangka ini berpura-pura berteduh di samping rumah," tuturnya.

Motif Pelaku Rampok Rumah-Sekap Para Penghuni

Asep nekat melakukan perampokan dan menyekap anak-anak serta ART didasari sakit hati pada pemilik rumah. Masalah berakar ketika pemilik rumah meminjamkan lapak kepada Asep yang dulu masih menjadi suami dari keponakannya. Namun kemudian Asep bercerai dengan sang istri.

"Seiring dengan perceraian tersebut, lapak yang pernah dipinjamkan ke tersangka diambil kembali oleh istri pemilik rumah. Maka dari itu tersangka merencanakan aksi perampokan tersebut," ujar Harryo.

Adapun senjata yang digunakan Asep saat beraksi ternyata hanya senjata mainan. Pistol mainan itu turut diamankan polisi saat penangkapan.

"Iya, setelah (tersangka) kita amankan, ternyata alat yang digunakan tersangka adalah senpi mainan. Alat tersebut digunakan untuk menakut-nakuti para korban yang saat itu berada di dalam rumah," jelasnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads