Hasil autopsi Nicky Pardede (23), pria yang ditemukan di Sungai Musi dengan kaki terikat pada Selasa (18/6), menyatakan korban tewas karena tenggelam.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan, dr. Indra Nasution, menjelaskan dari hasil otopsi yang dilakukan, terdapat kekerasan pada bagian kepala korban.
"Memang kita jumpai ada kekerasan di bagian kepala. Itu luka benturan, trauma kekerasan tubuh," ujarnya pada Jumat (21/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra menjelaskan, kematian Nicky kemungkinan besar akibat tenggelam. Saat tercebur ke air, korban diduga kuat masih dalam keadaan hidup. Korban sendiri ditemukan dalam kondisi kaki terikat ke karung berisi batu.
"Kalau kita lihat dari paru-parunya itu beratnya sama dengan orang yang sudah busuk tenggelam, iya kemungkinan besar karena ditenggelamkan," jelasnya.
Kemudian, dari pemeriksaan air kencing pada tubuh Nicky, dokter menyatakan tidak terdapat kandungan narkoba.
"Dari air kencing yang kita ambil tidak kita jumpai kandungan narkoba," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang mayat pria yang ditemukan di Sungai Musi dengan posisi kaki terikat akhirnya terungkap. Korban bernama Nicky Pardede (23). Sebelum ditemukan, korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.
Diketahui korban Nicky Pardede merupakan warga Babatan Saudagar, Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, dan merupakan seorang keturunan Tionghoa.
Saat ini pihak keluarga sudah mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan untuk menjemput jenazah. Ayah kandung korban Lim Ashiong (51) mengatakan ia mendapatkan informasi dari anggota.
"Pas di cek ternyata benar, tahunya dari ciri-cirinya, ada tatonya tidak tau gambarnya apa tapi berwarna hijau ada tato tulisan cina di tangan kiri, ada tanda keloid juga bekas ditusuk orang namun sudah lama," katanya saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan, Jum'at (21/6/2024).
Artikel ini ditulis oleh Dian Fadilla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(des/des)