.webp)
Misteri penemuan mayat tanpa kepala di Sungai Batang Tebo, Bungo, Jambi, terungkap. Polisi menangkap pelaku berinisial S yang diduga telah membunuh Fahman hingga kepalanya terpenggal.
Kapolres Bungo AKBP Singgih Hermawan mengatakan setelah mengamankan pelaku, pihaknya kini tengah mencari bagian kepala korban yang diduga dibuang oleh pelaku.
"Saat ini lagi pemeriksaan (pelaku) terkait motif dan dimana kepala korban dibuang," kata Singgih kepada detikSumbagsel, Selasa (11/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya juga beredar video detik-detik saat jasad korban ditemukan warga. Korban ditemukan terbungkus karung dari bagian atas hingga setengah badannya.
Saat karung itu dibuka ternyata bagian tubuh korban sudah tidak utuh. Bagian kepala korban hilang dan jasad sudah mulai membusuk.
Dua hari setelah jasad korban ditemukan, Tim Satreskrim Polres Bungo akhirnya menangkap pelaku pada Selasa (11/6) pukul 04.00 WIB, di Desa Lubuk Landai, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo.
"Sudah ditangkap tadi subuh sekitar jam 4," kata Singgih.
Singgih mengatakan pelaku berinisial S, yang diketahui masih tinggal satu desa dengan korban. Namun, dia belum menyampaikan lebih jauh hubungan antara pelaku dengan korban. Pelaku sudah diamankan di Mapolres Bungo. Saat ini, penyidik masih mendalami motif pembunuhan tersebut.
"Pelaku (tinggal) satu desa dengan korban. Lagi pemeriksaan terkait TKP dan motif," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat laki-laki tanpa kepala ditemukan di bantaran Sungai Batang Tebo, Kabupaten Bungo, Jambi. Mayat tersebut diduga korban pembunuhan.
Penemuan mayat itu tepatnya di Dusun Sungai Mancur, Kecamatan Tanah Sepengggal, Bungo, pada Minggu (9/6/2024) sekira pukul 09.00 WIB.
Sehari berselang usai mengidentifikasi jasad korban, polisi mengungkap identitas korban bersama pihak kedokteran di RSUD Hanafie Muaro Bungo.
Korban diketahui bernama Fahman bin M Saleh. Dia merupakan karyawan perusahaan sawit PT Bungo Limbur.
"Sudah (terungkap identitas) setelah dilakukan cek sidik jari oleh Inafis dan ciri-ciri baju yang dikenakan korban. Bahwa korban identik," kata Singgih kepada detikSumbagsel, Senin (10/6/2024).
(des/des)
