Terungkap, Ini Motif Suami di Bangka Barat Sandera Istri dengan Sajam

Bangka Belitung

Terungkap, Ini Motif Suami di Bangka Barat Sandera Istri dengan Sajam

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Sabtu, 08 Jun 2024 20:00 WIB
Suami (tengah, duduk) penyandera istri di Bangka Barat diamankan polisi sebelum kabur.
Suami (tengah, duduk) penyandera istri di Bangka Barat saat diamankan polisi sebelum kabur. (Foto: Istimewa/Kapolsek Mentok Iptu Rusdi Yunial)
Bangka Barat -

Polisi masih memburu Apriyanda alias Andot (36) yang menyandera istrinya Ayu di Bangka Barat, dengan senjata tajam. Dari pemeriksaan awal, motif penyanderaan itu masalah ekonomi dan diduga di bawah pengaruh narkoba.

"Dugaan awal (motif) masalah ekonomi. Kemudian, berdasarkan analisis kami bersama tim medis, pelaku kemungkinan dipengaruhi narkoba (saat penyanderaan)," kata Kapolsek Mentok Iptu Rusdi Yunial dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (8/6/2024).

Rusdi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum bisa melakukan pendalaman karena istrinya masih dilakukan perawatan. Istri dan keluarga tidak mau membuat laporan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum bisa dilakukan pendalaman istrinya masih trauma dan dalam perawatan. Tadi pukul 16.30 WIB, istrinya dirujuk ke RSJ Sungailiat oleh UPT PPA Bangka Barat, karena mengalami traumatist," jelasnya.

Meskipun keluarga belum membuat laporan, tim gabungan bersama warga saat ini masih melakukan pencarian Andot. Polisi menduga, dia kabur belum jauh karena kondisinya. Saat dilakuan pemeriksaan di lokasi, borgol sudah terlepas.

"Kami masih membantu keluarganya untuk mencari (Andot)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Anak dan Perempuan DP3AP2KB Bangka Barat, Alta Fatra menjelaskan pasca disandera menggunakan sajam, Ayu mengalami traumatis.

"Kita melihat ada rasa ketakutan dia (Ayu). Terus ada trauma sampai tidak nafsu makan. Kita bayangkan saja hampir 10 jam ada pisau di lehernya," katanya.

"Artinya siapapun saya rasa pasti mengalami hal itu (trauma). Makanya kita bawa ke sana (RSJ), karena ada psikiater dan psikolog yang melakukan pemulihan mentalnya," ujarnya.

Kata dia, di puskesmas hanya dilakukan perawatan luar. Akibat peristiwa itu korban mengalami sejumlah jahitan.

"Di puskesmas perawatan fisik, luka sudah di jahit. Kalau tidak salah, dekat bibir 3 sampai 4 jahitan dan leher ada goresan," katanya.




(csb/csb)


Hide Ads