Terungkap Motif Pembunuhan Petani di OI, Pelaku Kesal Motor Akan Diambil

Sumatera Selatan

Terungkap Motif Pembunuhan Petani di OI, Pelaku Kesal Motor Akan Diambil

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Rabu, 15 Mei 2024 20:20 WIB
Teguh, pelaku pembunuhan sadis petani di OI, saat diinterogasi di kantor polisi.
Teguh, pelaku pembunuhan sadis petani di OI, saat diinterogasi. Foto: Dok. Polsek Tanjung Batu
Ogan Ilir -

Polisi telah menetapkan Sirat Teguh (59), satu dari dua pelaku yang membunuh petani bernama Haryono (47) secara sadis di Ogan Ilir (OI), menjadi tersangka. Aksi pembunuhan sadis itu dilakukan Teguh karena kesal atau tak terima motor anaknya hendak diambil korban.

Hal itu terungkap usai Polsek Tanjung Batu OI memeriksa intensif usai Teguh ditangkap pada Selasa (14/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Meski begitu, Kapolsek Tanjung Batu AKP Sondi Fraguna tak percaya begitu saja dan menyebut itu hanya alibi Teguh, karena korban sudah meninggal dunia.

"Kalau katanya (Teguh) memang begitu, tapi mungkin itu hanya alibinya saja karena korban kan sudah meninggal. Kita tanya apakah dia ada utang dia juga jawab tidak ada, tapi itu hak dia," kata Sondi kepada detikSumbagsel, Rabu (15/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil penyelidikan, pembunuhan itu ternyata tak hanya dilakukan Teguh. Melainkan bersama anaknya, Satria Saputra (30) yang kini masih dikejar polisi.

"Pembunuhan itu dilakukan pelaku bersama anaknya (DPO). Anaknya ini sedang kita kejar dan identitasnya sudah kita kantongi," katanya.

ADVERTISEMENT

Teguh yang sebulan kabur dan bersembunyi berhasil ditangkap usai polisi mendapat informasi dari masyarakat bahwa Teguh sedang berada di lebak atau rawa Desa Kasih Raja, Kecamatan Lubuk Keliat, OI.

"Dari situ kira langsung menuju ke lokasi keberadaan pelaku. Sesampainya di lokasi, pelaku langsung diamankan tanpa perlawanan, selanjutnya pelaku di bawa ke Polsek Tanjung Batu dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku telah mengakui perbuatan melakukan pembunuhan terhadap korban. Awalnya anak pelaku mengatakan bahwa motornya akan diambil korban. Pelaku yang mengetahui itu emosi dan langsung mengambil linggis dan pisau menuju ke rumah korban bersama anaknya.

"Sehingga terjadilah penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya. Pada saat korban mengarah ke pelaku dan terjadilah pergulatan antara korban dan DPO. Pelaku lalu membacokkan parang sebanyak tiga kali ke arah tubuh korban. Pelaku lalu kabur ke Palembang dan Bandung (Jawa Barat). Saat kembali pulang ke desa tersebut dan bersembunyi di lebak kemudian pelaku akhirnya berhasil ditangkap," ungkapnya.

Selain mengejar Satria, saat ini polisi telah menetapkan Teguh sebagai tersangka pembunuhan dan atau penganiayaan secara bersama-sama menyebabkan korban meninggal dunia.

"Untuk pelaku sudah ditetapkan tersangka atas tindak pidana penganiayaan tindak pidana pembunuhan juncto penganiayaan secara bersama-sama menyebabkan korban meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 338 KUHP juncto Pasal 170 ayat 3 KUHP," jelasnya.

Dalam pengungkapan itu polisi menyita pisau 30 cm, pisau 20 cm, linggis, baju kaus coklat, topi hitam, sepasang sandal jepit hitam, kemeja hitam dan celana training panjang abu-abu.

Sebelumnya, kasus tewasnya Haryono (47), petani di Ogan Ilir (OI) dalam kondisi tangan dan jari putus hingga usus terburai diduga dibunuh mulai menemui titik terang. Pelaku pembunuhan saat ini sudah ditangkap polisi.

Diketahui, jasad Haryono awalnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan luka tusuk dan sayatan benda tajam hingga tangan dan sebagian jari putus, perut robek, usus terburai, juga banyak ditemukan luka-luka bekas hantam benda tumpul di Desa Kasih Raja, Lubuk Keliat, pada Sabtu (6/4) lalu sekitar pukul 23.00 WIB.




(des/des)


Hide Ads