Benny tewas ditusuk gunting oleh Rusli alias Tebek, rekannya sendiri. Berikut ini kronologi duel berdarah tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Riza Rahman menjelaskan peristiwa itu bermula ketika korban mendatangi tempat nongkrong pelaku di Parit Lalang, Kecamatan Rangkui, Senin (13/5/2024) pukul 22.00 WIB. Kondisi korban mabuk, dan datang untuk menantang pelaku berkelahi.
"Korban datang ke toko (tempat nongkrong pelaku) tersebut untuk menantang pelaku berkelahi. Melihat korban dalam keadaan mabuk, pelaku tidak menggubris tantangan tersebut," kata AKP Riza kepada detikSumbagsel, Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena dalam pengaruh alkohol, Benny kemudian memukul kepala pelaku satu kali. Tak mau ada keributan, pelaku memilih pulang saat itu.
"Pelaku pulang. Setelah sampai di rumahnya, pelaku berubah pikiran dan langsung pergi untuk menemui korban," tambahnya.
Tebek yang keseharian bekerja sebagai buruh harian bertemu korban di Gang Kubis, Jalan Veteran Parit Lalang, Kecamatan Rangkui. Di sana mereka cekcok mulut. Lalu pelaku ditinggalkan korban di TKP.
Merasa geram, pelaku mengambil senjata tajam (sajam) gunting yang telah dimodifikasi seperti pisau dari jok motor. Tebek langsung menikam korban di bagian punggung satu kali.
"Tikaman pertama mengenai punggung korban. Kemudian korban berbalik badan dan kembali ditikam ke arah perut korban sebanyak satu kali," imbuh Riza.
Melihat korban terkapar, pelaku langsung melarikan diri dari TKP. Kejadian itu ternyata disaksikan warga sekitar. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit namun diduga tewas dalam perjalanan.
Polisi bergerak cepat setelah menerima laporan. Pelaku diringkus pukul 22.30 WIB, atau selang 30 menit pascakejadian. Pelaku langsung digiring ke Mapolsek Bukit Intan.
Polisi juga memeriksa saksi-saksi, termasuk pelaku penusukan. Hasilnya, korban disebut-sebut sering membuat onar ketiak mabuk. Kejadian itu bukan kali pertama terjadi.
"Hasil sementara dipicu miras, cekcok mulut dan lanjut berkelahi. Berdasarkan keterangan saksi, bahwa korban jika dalam keadaan mabuk sering berbuat onar dan suka menantang berkelahi," terang Kasat.
Kasus penganiayaan berat (anirat) yang menyebabkan korban tewas kini ditangani Satreskrim Polresta Pangkalpinang. Polisi masih mendalami motif lain terkait kasus tersebut.
(sun/mud)