Polisi telah menetapkan pria pengangguran bernama Aris Martono (51) yang menghajar istrinya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), sebagai tersangka KDRT. Kepada polisi, Aris mengaku khilaf menganiaya korban. Dia kesal karena di rumah tak ada lauk makan dan saat minta uang tak diberi korban.
Hal itu terungkap usai polisi mengamankan dan memeriksa intensif Aris. Diketahui Aris awalnya diamankan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Selatan. Saat ini, penanganan perkara itu sudah dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Lubuklinggau.
"Sebelum tindak pidan KDRT terjadi korban dan pelaku sedang berada di dalam rumah bagian dapur. Saat itu pelaku meminta uang ke korban senilai Rp 50 ribu dengan alasan untuk pegangan karena pelaku tidak memiliki uang," kata Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan kepada detikSumbagsel, Kamis (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena korban tak punya uang, katanya, korban pun tak dapat memenuhi permintaan tersebut. Korban beralasan hanya memiliki sedikit uang untuk membeli sayuran saja.
"Setelah itu korban keluar rumah menuju ke arah belakang rumah bermaksud menunggu tukang sayur lewat," katanya.
Saat korban tengah menunggu tukang sayur, katanya tiba-tiba pelaku yang diduga sudah emosi keluar rumah dengan tidak memakai baju seketika berteriak memanggil korban dengan bahasa yang tak wajar.
"Saat itu pelaku memanggil korban dengan perkataan 'Woi anj*ng, b*bi, keparat, l*nte apa kerjaan kamu di situ? Apa kamu tidak mau masak?' sehingga korban langsung pulang ke rumah. Dan setibanya korban di dalam dapur rumah, kemudian tanpa sebab pelaku langsung melakukan penganiayaan tersebut terhadap korban," terangnya.
Berdasarkan hasil gelar perkara, atas perbuatannya itu Aris kini ditahan dan ditetapkan tersangka pasal 44 UU RI Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Aris mengaku khilaf, dia melakukan perbuatan itu karena kesal minta uang tak diberi dan saat hendak makan tapi tak ada lauk di rumah.
"Bahwa, sebab terjadinya peristiwa KDRT tersebut karena tersangka tidak senang (kesal) karena tidak diberikan uang dan juga karena tidak ada makanan di dalam rumah," katanya.
Bahkan menurut keterangan korban, aksi KDRT Aris dilakukannya bukan baru kali ini, melainkan sudah sering terjadi. Aris disebut kerap memukul korban tapi tak pernah sampai luka atau lebam sehingga korban masih memaafkannya setiap mereka bertengkar.
"Tersangka mengakui telah melakukan perbuatan KDRT terhadap korban dengan cara meninju mata sebelah kirinya sebanyak 2 kali dengan menggunakan tangan kanan karena tersangka khilaf dan sedang pusing karena sedang tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki uang," jelasnya.
Sebelumnya, Ibu rumah tangga (IRT) di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, bernama Sri Desta (36), babak belur di bagian kepala wajah hingga mata usai dihajar suaminya sendiri, Aris Martono (51). Usai dilaporkan terkait tindak pidana kekerasan dalam rumah (KDRT) itu, Aris pun diringkus polisi.
"Iya, untuk pelaku KDRT yang merupakan suami dari pada korban itu sudah kita amankan," kata Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (2/5/2024).
Aris, katanya, ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Selatan baru-baru ini usai dilaporkan Sri pada Selasa (30/4) lalu. Berdasarkan laporan korban, peristiwa KDRT itu dilakukan Aris di kediaman mereka di Jalan Tanah Abang, Kelurahan Simpang Priuk, sekitar pukul 08.30 WIB di hari tersebut.
"Peristiwa itu terjadi saat korban yang sedang berada di dapur rumah dihampiri pelaku langsung menjambak rambut korban tanpa sebab. Setelah itu, pelaku disebut sambil menjambak rambut korban pelaku juga membenturkan kepala korban ke arah dinding rumah sebanyak dua kali," katanya.
Korban yang tak berdaya melakukan perlawanan, katanya, saat itu hanya bisa melindungi kepalanya dengan kedua tangannya agar tak kembali terbentur di dinding.
"Setelah itu, sambil menjambak rambut korban lalu pelaku menarik korban ke dalam ruang tengah, dan setelah itu pelaku langsung menendang bagian pantat korban sebanyak satu kali. Kemudian pelaku meninju ke arah mata kiri korban sebanyak dua kali dan korban hanya bisa berteriak meminta tolong dengan berteriak 'Tolong-tolong, siapa saja tolong aku, Astaghfirullah Ya Allah'," katanya.
(des/des)