Rozali (78), seorang kakek tewas dalam kebakaran satu rumah yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Dugaan sementara, api yang menghanguskan rumah tersebut berasal dari korsleting arus listrik.
Peristiwa itu terjadi di Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong Semendawai 2, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Selasa (30/4/2024). Dari pengakuan keluarga korban, Mercury Kasanova (46) yang merupakan keponakan Rozali mengaku kejadian tersebut berlangsung sangat cepat.
Mercury menyebut, korban adalah orang yang pertama kali mengetahui kebakaran terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal api itu muncul dari bagian tengah rumah, Oom saya (Rozali, korban meninggal) sedang berbaring di kamarnya dan langsung teriak 'Api Api'. Pas dengar Oom saya teriak, adik ipar saya (Guntur) langsung bangun sambil gendong anaknya (Renzo) dan Oom saya," jelasnya saat ditemui detikSumbagsel, Rabu (1/5/2024).
Ketika sedang mencoba menyelamatkan diri, kata dia, ternyata kobaran api cepat membesar dan membakar bagian pintu depan rumah.
"Karena api sudah sangat besar, adik ipar saya kemudian terpaksa melempar anaknya dari jendela. Pas dia mau nyelamatin Oom saya, ternyata bagian atap rumah tadi runtuh hingga menimpa Oom saya dan api sudah sangat besar. Terpaksa dia loncat keluar rumah karena kalau dipaksa, dia juga ikut kebakar," tuturnya.
Akibatnya Guntur mengalami luka bakar di bagian kedua tangan serta punggungnya sementara anaknya, Kenzo mengalami luka bakar di bagian muka, tangan serta kakinya. Sedangkan Rozali yang tertimpa reruntuhan rumah ditemukan meninggal dunia dengan luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
Mercury mengatakan bahwa diduga api yang membakar rumah Rozali berasal dari korsleting listrik.
"Saya tanya dengan korban (adik iparnya) kemarin, penyebab awal kebakaran itu karena korsleting listrik karena api terlihat berasal dari bagian tengah rumah karena saklarnya di area situ," ungkapnya.
Akibat kebakaran tersebut, diperkirakan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Di dalam rumah itu ada dokumen penting sama uang cash Rp 20 juta untuk bayar tukang karena rumah itu sedang di renovasi. Jadi material sama barang-barang yang ada di rumah ludes terbakar semua, cuma baju di badan yang selamat," katanya.
Mercury berharap agar pemerintah serta masyarakat yang peduli bisa memberikan bantuan terhadap keluarganya.
"Ya harapannya bisa dapat bantuan karena di dalam rumah itu ada 9 orang yang tinggal di sana, setidaknya untuk meringankan beban keluarga saya yang kena bencana ini," harapnya.
(dai/dai)