Suganda (31), pelaku pembunuhan Wasilah (39) serta anak perempuannya Farah (14) di Palembang telah diamankan polisi. Setelah melakukan pemeriksaan dan mendalami perkara, polisi mengungkap adanya kebohongan pelaku.
Suganda yang semula mengaku dibantu oleh rekannya Hendro ternyata hanya sebuah alibi. Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menjelaskan bahwa pengakuan Suganda mengenai rekannya Hendro yang bertugas menjaga di sekitar rumah korban tidaklah benar.
"Nama Hendro dari keterangan tersangka itu merupakan sebuah alibi dari tersangka. Kami menyikapi peristiwa tindak pidana ini berdasarkan dengan barang bukti serta petunjuk yang ada," ungkapnya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (17/4/2024).
Hal ini juga diperkuat dengan pengakuan sopir ojek online yang sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian saat Suganda pergi menuju rumah korban sendirian.
"Kami juga sudah meminta keterangan dari sopir ojek online yang mengantar tersangka menuju rumah korban yang mana ia mengkonfirmasi bahwa Suganda pergi sendirian," ungkapnya.
Harryo mengatakan bahwa keterangan dari Suganda yang membawa nama Hendro merupakan alibi untuk mengacaukan alur cerita kasus pembunuhan yang dilakukannya.
"Ini merupakan sebuah bentuk pengalihan oleh tersangka dengan membawa nama Hendro sebagai alibi untuk mengacaukan rangkaian cerita kasus pidana ini yang kami susun secara bersama-sama," jelasnya.
Sementara itu, polisi telah mengamankan beberapa barang bukti milik pelaku yang dipakai untuk menghabisi Wasilah dan Farah.
"Alat bukti yang diamankan yaitu berupa satu belancong, dua pisau, sandal, pakaian serta handphone milik tersangka yang dibuangnya di area rawa," katanya.
Harryo mengatakan pelaku menggunakan pisau miliknya untuk menusuk Wasilah dan kemudian menggunakan belancong yang ada di rumah korban untuk menghabisi Wasilah.
"Terjadi cekcok antara pelaku dan korban hingga akhirnya pelaku tersinggung lalu menusuk perut korban. Korban kemudian mendorong pelaku lalu mengunci pintu garasi. Pelaku kemudian langsung mengambil belancong dan masuk melalui pintu dapur belakang lalu menganiaya korban dalam posisi tersungkur," jelasnya.
Sementara saat kejadian, Farah diketahui pelaku sedang menelpon ayahnya. Karena itu, Farah pun dihabisi dengan belancong yang sama.
"Melihat anak korban mencoba melaporkan kejadian tersebut, pelaku kemudian menyerang anak korban itu dengan belancong yang masih ia pegang," ungkapnya.
Setelah selesai menyerang Farah, Suganda yang melihat Wasilah masih hidup kemudian langsung mengeksekusi korban dengan belancong hingga Wasilah tewas.
"Setelah mengeksekusi Wasilah, pelaku kemudian mengambil pisau dapur di rumah korban dan kemudian mengeksekusi Farah hingga tewas," ungkapnya
Ketika belancong tersebut patah, Suganda kemudian mengambil pisau yang berada di dapur rumah korban untuk menghabisi Farah yang sudah terluka. Polisi pun sedang menyelidiki informasi dari handphone milik tersangka.
"Handphone milik tersangka yang sudah ditemukan di area rawa oleh pihak kepolisian, nantinya akan diinvestigasi secara digital guna mengetahui rangkaian cerita yang sebenarnya," ujarnya.
(dai/dai)