Pengakuan Mahasiswa yang Begal dan Bunuh Driver Maxim: Terlilit Utang

Jambi

Pengakuan Mahasiswa yang Begal dan Bunuh Driver Maxim: Terlilit Utang

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Selasa, 16 Apr 2024 09:00 WIB
Hafif, mahasiswa pembegal driver Maxim hingga tewas di Jambi.
Hafif, mahasiswa pembegal driver Maxim hingga tewas di Jambi. (Foto: Dimas Sanjaya)
Jambi -

Dua mahasiswa ternyata menjadi pelaku di balik pembunuhan Risdianto, driver Maxim di Kota Jambi. Salah satu pelaku mengaku melakukan pencurian mobil hingga pembunuhan itu lantaran terlilit utang.

Hal itu disampaikan oleh salah pelaku Hafif Tramubia (22), saat diwawancarai awak media dalam konferensi pers di Mapolda Jambi, Senin (15/4/2024).

"Untuk bayar utang, bang," katanya sambil memelas di atas kursi roda karena dilumpuhkan petugas saat diamankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku memiliki utang Rp 8 juta untuk menebus gadai motornya. Dari situ, dia memilih jalan singkat untuk melakukan pencurian mobil driver taksi online Maxim.

"Iya (untuk bayar gadai motor), Rp 8 juta," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di saat yang sama, Hafif juga menyampaikan turut berduka kepada keluarga. Dia meminta maaf kepada keluarga korban atas kejadian ini.

"Saya meminta maaf kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkapnya.

Aksi pencurian itu telah direncanakan oleh pelaku. Hafif mengajak temannya Agam Santoso (19).

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira mengataka kedua pelaku merencanakan pencurian hingga pembunuhan itu di sebuah kos di kawasan Talang Banjar, Kota Jambi, pada Selasa (9/4/2024).

"Aksi ini sudah mereka rencanakan. Pelaku sudah menyiapkan seperti karet ban dan lain-lain," katanya.



Setelah menyiapkan segala rencana itu, pelaku kemudian pergi ke Mal Jamtos. Di mal tersebut, pelaku memesan jasa angkutan melalui aplikasi Maxim.

"Setelah menunggu, tibalah korban dengan menggunakan kendaraan Xenia untuk mengantar pelaku sesuai dengan titik yaitu Sungai Duren, Muaro Jambi," ujarnya.

Saat di dalam mobil, pelaku Agam Santoso duduk di samping pengemudi. Sedangkan pelaku Hafif duduk di belakang pengemudi.

"Kemudian di tengah perjalanan, saudara HT menjerat korban dengan menggunakan karet ban yang sudah disiapkan, dan AS menutup kepala korban hingga pingsan," katanya.

Usai korban pingsan, kata Andri, pelaku memindahkan korban ke kursi belakang. Mobil tersebut diambil alih oleh pelaku Agam. Di perjalanan, pelaku Hafif yang juga berada di belakang bersama korban memukuli korban hingga meninggal dunia

"HT kembali melakukan kekerasan saat di perjalanan terhadap korban, sehingga korban meninggal dunia dan pelaku membuang korban di daerah Ness, Batanghari," jelasnya.

Jasad pelaku dibuang di kawasan kebun sawit di tak jauh dari pinggir Jalan Ness, Kabupaten Batanghari, Jambi. Jasad korban ditemukan setelah polisi berhasil mengamankan pelaku tersebut.




(csb/csb)


Hide Ads