Vladimir Kasarski, pria asal Rusia yang ditangkap karena membobol ATM, mengaku pernah dideportasi sebelumnya karena aksi yang sama. Namun setelah beberapa bulan dideportasi, dia mengaku bisa mendapatkan visa sehingga bisa kembali lagi ke Indonesia.
Kepada polisi, Vladimir mengatakan bisa kembali ke Indonesia menggunakan visa baru. Nama yang tercantum di visanya pun masih sama.
"Saya hanya menunggu sekitar 2 sampai 5 bulan sampai dapat visa yang baru dengan nama yang sama," kata Vladimir, Senin (8/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memilih Indonesia karena cukup sering datang dan bahkan tinggal di sini. Pada kedatangan kali ini, Vladimir mengklaim tidak berniat melakukan pembobolan ATM lagi.
Namun kemudian ada seorang hacker asal Meksiko yang menawarinya untuk bekerja sama. Dengan kesepakatan bagi hasil 50:50, Vladimir menyebutkan hacker Meksiko itu akan membantunya membobol ATM.
"Awalnya saya cuma tinggal di Indonesia, terus ditawarkan pekerjaan ini oleh hacker Meksiko itu. Setelah diajarkan cara mengoperasikan alatnya, akhirnya saya tertarik dan mengambil pekerjaan ini, yang mana hasilnya dibagi 50:50 kalau berhasil," jelasnya.
Vladimir membeberkan bagaimana dia menjalankan aksinya. Dia melakukan aksinya seorang diri selama di Indonesia, baru kemudian dibantu hacker tersebut dari jarak jauh ketika peralatan sudah siap.
"Saya bekerja sendirian ketika di lapangan dan ketika semua perlengkapan telah siap baru dibantu oleh hacker dari jauh untuk membobol ATM," terang Vladimir.
Untuk diketahui, Vladimir sudah beberapa kali melakukan aksi pembobolan ATM di berbagai daerah. Sebelumnya dia pernah ditangkap Polda Metro Jaya dan mendekam dalam bui beberapa bulan hingga dideportasi ke Rusia.
"Jadi pelaku ini pernah melakukan aksi yang sama yaitu bobol mesin ATM lalu ditangkap oleh kepolisian Polda Metro Jaya dan dipenjara selama 11 bulan, kemudian dideportasi ke Rusia," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, Senin (8/4/2024).
Setelah berhasil kembali ke Indonesia, Vladimir disebut sempat menjalankan aksinya lagi di beberapa daerah. Pria Rusia itu berhasil menggasak Rp 90 juta dan Rp 200 juta. Terakhir aksinya di Palembang ketahuan dan dia pun diringkus.
"Sebelumnya tersangka ini berhasil membobol ATM di Jawa Timur, lalu berhasil mendapatkan Rp 200 juta dan di Jawa Barat ia sukses mengambil Rp 90 juta. Saat di Palembang hampir berhasil mendapatkan Rp 30 juta, namun sudah kepergok saat beraksi oleh petugas keamanan," lanjut Harryo.
(des/des)