Keluarga 3 bocah yang tewas tenggelam di Muara Air Kantung Sungailiat, Kabupaten Bangka, menolak jenazah anaknya diautopsi. Keluarga meminta korban segera disemayamkan ke rumah duka.
"Iya benar, semua (keluarga korban) menolak untuk diautopsi dan visum forensik," jelas Kasat Reskrim Polres Bangka, AKP Ogan Arif Teguh Imani dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (4/4/2024).
Atas permintaan pihak keluarga, jenazah Muhammad Fatan (8), Muhammad Daffi Firdaus (8), dan Muhammad Dodi Apriansyah (8) langsung dibawa ke rumah duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Korban) Langsung dibawa ke rumah duka masing-masing ke daerah Nelayan 2 Sungailiat, tak lama setelah keluarga datang dan menolak autopsi dan visum forensik," ujar Ogan.
Jenazah korban dibawa menggunakan mobil ambulans. Terdengar isak tangis lirih dari keluarga hingga kerabat melihat ketiga pulang dalam kondisi terbujur kaku, usai ditemukan mengapung dan dinyatakan tewas di rumah sakit.
Keluarga tak menyangka kepergian anak-anaknya begitu cepat dan nahas. Mereka sebelumnya berpamitan kepada orang tuanya untuk bermain. Keseharian mereka memang sering bermain bertiga.
Kasat menyebut dari ketiga jenazah korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga korban murni tenggelam ketika berenang di Muara Air Kantung Sungailiat, Kabupaten Bangka.
"Belum (tidak) ada (tanda-tanda kekerasan),"ungkap Ogan singkat.
Polisi pun tak bisa berbuat banyak terkait permintaan penolakan autopsi dan visum forensik, yang awalnya untuk mengungkap penyebab kematian korban. Seusai prosedur, keluarga harus membuat surat pernyataan menerima kematian korban dan menolak autopsi.
Sebelumnya, tiga bocah 8 tahun di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka ditemukan mengapung di Muara Sungailiat. Mereka dinyatakan tewas setelah dilarikan ke rumah sakit.
"Korban ditemukan di dekat Pantai Dermaga Pelabuhan Air Kantung Jelitik, Kecamatan Sungailiat, pukul 12.20 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Ogan Arif Teguh Imani saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (4/4/2024).
Mereka ditemukan mengapung oleh nelayan bernama Sarimin (62), dibantu penambang timah lainnya jenazah korban diangkat dari air, lalu lapor polisi.
Selanjutnya, Tiga bocah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat guna mendapatkan pertolongan medis. Saat itu kondisi mereka kritis. Setelah diperiksa, ketiga korban dinyatakan tewas.
"Setelah diberikan tindakan medis dokter jaga, ketiga korban dinyatakan telah meninggal dunia," tambah Ogan.
(dai/dai)