Cerita Warga Dengar Mobil Dokter Dwi Ngebut di Perumahan: Kami Kira Badai

Jambi

Cerita Warga Dengar Mobil Dokter Dwi Ngebut di Perumahan: Kami Kira Badai

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 04 Apr 2024 19:00 WIB
Lokasi Perumahan Pondok Cipta, awal dokter di Jambi dikejar dan dituduh maling.
Lokasi Perumahan Pondok Cipta Jambi. Foto: Dimas Sanjaya/detikcom
Jambi -

Dokter Dwi Fatimahyen (29) dituduh mencuri mobil gara-gara ngebut di jalan perumahan warga di Jambi. Warga menyebut dokter tersebut membawa mobilnya secepat kilat.

Kejadian itu terjadi di Perumahan Pondok Cipta, Mestong, Muaro Jambi, pada Jumat (29/3) pukul 22.00 WIB atau setelah salah tarawih.

Mese, warga Perumahan Pondok Cipta, mengatakan saat mobil tersebut di depan rumahnya, ia mendengar gemuruh yang kuat saat mobil itu melihat. Dia menyebut mobil Ayla yang dikendarai dokter Dwi melaju secepat kilat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia ngebut di sini itu sekitar jam 10 malam, secepat kilat. Saya di dalam sama suami, kami kira kayak badai gitu. Saat nengok keluar tahu-tahu ramai sudah warga," katanya saat ditemui di lokasi, Kamis (4/4/2024).

Pantauan detikSumbagsel, di jalan perumahan itu berkontur beton namun sudah mengalami kerusakan parah hanya tersisa bebatuan kerikil. Di beberapa titik juga terdapat polisi tidur. Kondisi ini tak memungkinkan mobil melaju dalam kecepatan tinggi.

ADVERTISEMENT

"Itu juga yang kami pikir kok ngebut dia di sini," ujarnya.

Dia mengatakan pada malam itu ada satu orang warga yang mengabarkan di grup perumahan terkait kejadian itu. Sontak kabar tersebut membuat heboh warga perumahan. Warga pun mencari tahu siapa yang membawa mobil itu, tamu atau kerabat dari warga setempat.

"Warga pengin tahu siapa orangnya, apa orang di sini atau tamu warga sini atau keluarga siapa. Jadi biar dikasih tahu kayak mana bawa mobil di sini, jangan ngebut di sini dan banyak anak-anak," terangnya.

Selanjutnya, setelah masuk ke area perumahan dan mengetahui jalan buntu, dokter itu memutar balik. Warga kemudian curiga dan ramai-ramai mencoba menghentikan laju mobil itu.

"Ada warga menaruh kursi (untuk menghadang) tapi dielakkannya," sebutnya.

Lebih lanjut, Mese mengatakan dirinya menduga mobil itu masuk ke perumahannya karena untuk mencari jalan pintasan. Hal ini lantaran di jalan raya depan perumahan itu sedang ada pengaspalan sehingga terjadi kemacetan.

"Yang jelas mungkin dia masuk ke dalam karena di depan jalan macet ada pengaspalan mungkin mencari jalan pintas. Tahu-tahu di sini buntu balik lagi keluar ngebut. Jadi warga pada curiga, kok sengebut itu sekali," tuturnya.

Dia menambahkan warga juga tidak tahu persis siapa yang membawa mobil itu apakah laki-laki atau perempuan pada malam itu karena dalam kondisi gelap.

"Makanya dikasih tahu (ke grup perumahan) takutnya ada warga yang main hakim sendiri," tuturnya.

Dia mengatakan warga mengejar mobil itu karena ngebut. Dia juga mengaku tidak mendengar ada yang meneriaki maling.

"Di sini saya tidak mendengar warga teriak maling, yang pasti warga mengejar sampai keluar ke depan," ucapnya.

Kecelakaan Setelah Dikejar Warga dan Polisi di halaman berikutnya.

Kecelakaan Setelah Dikejar Warga dan Polisi

Sampai di depan lorong perumahan atau tepat di depan Simpang SPN Jambi, warga memberi tahu kepada anggota polisi dan Dishun yang tengah melakukan penyekatan di daerah tersebut. Warga yang melapor itu menyebut bahwa mobil itu merupakan maling akibat kecurigaa melaju kencang di perumahan mereka.

Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram mengatakan korban dikejar dari arah selatan Kota Jambi yang masuk wilayah Muaro Jambi tepatnya di Mestong hingga ke arah utara Kota Jambi dan masuk kembali ke wilayah Muaro Jambi tepatnya di Sekernan.

"Kami sudah menghidupkan rotator meminta berhenti dan memakai toa tapi yang bersangkutan tidak juga berhenti," kata Bram, Selasa (2/4/2024) malam kepada wartawan.

Saat masuk ke Jalan Lintas Sumatera Jambi-Riau, Bram menerangkan posisi lalu lintas cukup ramai didominasi truk bermuatan. Namun, korban terus menancap memotong kendaraan di depannya.

"Masuk ke Sekernan, kondisi kendaraannya padat, tapi yang bersangkutan mencoba mendahului kendaraan-kendaraan tersebut. Memang berhasil," jelasnya.

Bram menyebut saat proses pengejaran di jalan lintas nasional itu polisi bahkan sempat tertinggal dari korban di deretan truk jalan lintas tersebut.

"Tapi anggota prinsipnya keselamatan, anggota kami tidak mampu melakukan yang dilakukan bersangkutan jadi terpisah cukup jauh sekitar 200 meter," ujarnya.

Sampai di Desa Sekernan, korban mencoba memotong kembalu kendaraan di depannya. Namun nahas, dari arah berlawanan ada sebuah truk sehingga korban banting setir ke kanan jalan.

"Di percobaan terakhir mencoba mendahului lagi. Tapi ternyata di arah berlawanan ada truk, jadi bila maju akan menabrak truk kembali ke barisan tidak memungkinkan, dan akhirnya yang bersangkutan banting setir ke kanan menabrak toko," terangnya.

Korban meninggal dunia di tempat. Sedangkan, mobilnya mengalami ringsek parah hampir tak berbentuk.

Halaman 2 dari 2
(des/des)


Hide Ads