Perempuan asal Kota Pangkalpinang, TA (25) ditangkap polisi karena menjadi muncikari. Pelaku memasang tarif untuk para korban senilai Rp 2,5 juta untuk short time atau sekali kencan.
TA ditangkap di sebuah resto di Kota Pangkalpinang, setelah menjual korban inisial FS alias NN ke pria hidung belang. NN diamankan lebih dulu ketika sedang melayani tamu di sebuah hotel mewah di Kabupaten Bangka Tengah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel, pelaku bukan kali pertama melakukan bisnis eksploitasi seksual ini. Dia disebut-sebut telah beraksi sejak 2023. Hingga kini polisi masih mendalami kasusnya, termasuk mengungkap pelanggan setia mami berusia 25 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih kita dalami kasusnya. Tarifnya yang ditawarkan pelaku Rp 2,5 juta untuk sekali kencan, termasuk hotel," jelas Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Jojo Sutarjo, Rabu (3/4/2024).
Pelaku menawarkan para korban ini melalui jaringan aplikasi WhatsApp dengan akun pribadi, bukan akun bisnis. Proses tawar menawar dilakukan pelaku dan pria hidung belang melalui chat tersebut.
Setelah dikira cocok harga Rp 2,5 juta, pria pemesan diarahkan ke hotel yang ditentukan. Salah satunya di Hotel Mewah di Kabupaten Bangka Tengah.
Polisi tak menyebutkan hotel yang digunakan bertransaksi itu. Namun dari sejumlah kasus prostitusi yang dibongkar, diduga masih hotel yang sama dengan kasus sebelumnya.
"(Terbongkar) setelah melakukan profiling terhadap akun WhatsApp tersebut. Saudara TA adalah pemilik akun dan yang mengoperasikan jasa kencan," tegas Kombes Jojo.
Ketika ditangkap, pelaku tak bisa mengelak lagi dan mengaku telah menjual wanita inisial FS alias NN ke pria hidung belang. Tarifnya Rp 2,5 juta. Dari transaksi ini, TA mengambil keuntungan dari setiap pembayaran yang diterima via rekening bank.
"Pelaku menerima keuntungan sebesar Rp 500 ribu dari jasa layanan tersebut. Kini pelaku diamankan di Mapolda Babel," lanjutnya.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi atau korban. Mereka juga masih mendalami siapa korban-korban lain yang dijual pelaku ke pria hidung belang.
(des/des)