Polisi menangkap seorang wanita yang menjadi muncikari online di wilayah Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka. Wanita ini menjual korban melalui jaringan aplikasi WhatsApp (WA).
Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Jojo Sutarjo membenarkan penangkapan seorang wanita yang berprofesi sebagai muncikari online. Pelaku yang merupakan warga Kecamatan Rangkui itu berinisial TA (25).
"Iya benar, wanita yang diamankan itu berinisial TA (25), seorang muncikari atau penyedia jasa kencan via WhatsApp," kata dikonfirmasi, Selasa (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muncikari ABG tersebut ditangkap oleh Tim Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Babel di sebuah kafe atau resto di kawasan Kota Pangkalpinang beberapa hari lalu. Selain muncikari, polisi turut mengamankan korban berinisial FS alias NN, yang dijual pelaku.
Kasus ini terbongkar usai polisi melakukan penyelidikan laporan adanya aktivitas prostitusi online via WA. Hasilnya, polisi menemukan sebuah nomor WA yang digunakan untuk menawarkan jasa layanan seksual.
"Setelah melakukan profiling terhadap akun WA tersebut, diduga yang mengoperasikan dan pemilik akun adalah saudara TA," ujarnya.
Polisi bergerak cepet melakuan penelusuran dan penyelidikan. Sebelum mengamankan pelaku, polisi terlebih dulu mengamankan wanita inisial FS, di sebuah hotel mewah di Kabupaten Bangka Tengah. Kemudian menangkap TA.
"Hasil dari pemeriksaan, saudara TA ini mengaku mengoperasikan akun WA dan kemudian menawarkan jasa layanan seksual. Tarifnya Rp 2,5 juta untuk sekali kencan, termasuk hotel," jelasnya.
Korban terakhir dijual adalah FS, dia dijual Rp 2,5 juta kepada lelaki hidung belang malam itu. Hasil dari eksploitasi seksual itu, pelaku mendapatkan keuntungan Rp 500 ribu, yang diterima via transfer bank.
"Untuk pelaku menerima keuntungan sebesar Rp 500 ribu dari jasa layanan tersebut. Kini pelaku diamankan di Mapolda Babel," ungkapnya.
Dari kasus ini, polisi mengamankan barang bukti Handphone, buku rekening bank, catatan gambar percakapan pelaku dan bukti transfer serta bukti pembayaran Hotel.
Sayangnya, dari sejumlah kasus prostitusi yang dibongkar di Bangka Belitung, polisi belum berhasil mengungkap siapa pemesan jasa ini. Namun jika dilihat dari tarif dan lokasi kencan, diduga pemesan wanita-wanita ini adalah kalangan menengah atas.
(csb/csb)