Cerita Sepupu Dokter yang Dituduh Curi Mobil, Korban Sempat Telepon Ayah

Jambi

Cerita Sepupu Dokter yang Dituduh Curi Mobil, Korban Sempat Telepon Ayah

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Senin, 01 Apr 2024 17:07 WIB
Erwin, sepupu dokter yang tewas usai dikejar dan diteriaki maling di Jambi.
Erwin, sepupu dokter yang tewas usai dikejar dan diteriaki maling di Jambi. Foto: Dimas Sanjaya/detikcom
Jambi -

Dokter muda Dwi Fatimahyen (29) meninggal dunia karena menabrak tiang listrik dan rumah warga di Jambi usai dikejar dan dituduh maling mobil. Keluarga menceritakan korban sempat menelepon ayahnya saat dikejar.

Kecelakaan itu bermula saat korban mengendarai mobil LCGC Ayla di kawasan Pondok Meja, Mestong, Kabupaten Muaro Jambi atau sekitar SPN Jambi, Jum'at (29/3/2024) malam. Korban dikejar oleh warga dan polisi hingga mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Jambi-Riau, Sekernan, Muaro Jambi.

Erwin, sepupu korban, menceritakan korban pamit dari rumahnya di Kelurahan Pasir Panjang, Kota Jambi, sebelum kejadian. Korban hendak mencari ruko atau kios untuk usaha klinik kecantikan di kawasan tersebut. Pada malam harinya, ayah korban menerima telepon dari Dwi. Terdengar Dwi ketakutan dikejar seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika dekat SPN, Dwi menelpon bapaknya, Pasiman. Beliau ketakutan saat menelepon orang tuanya. Bicaranya, "Pak saya takut, saya dibuntuti orang." Bapaknya menyuruh Dwi ini untuk bergegas ngebut agar terhindar dari orang tersebut," kata Erwin, Senin (1/4/2024).

Korban sendiri merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jambi (Unja). Dia anak bungsu dari pasangan Pasiman dan Nani, bertempat tinggal di Pasir Panjang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.

ADVERTISEMENT

Kakaknya juga berprofesi sebagai dokter di Bogor yang telah memiliki usaha klinik kecantikan sebanyak 2 cabang di depan Masjid Al Falah Jambi dan Sengeti Muaro Jambi. Kakak korban berencana mengembangkan cabang baru. Korban pamit untuk mengecek ruko yang dicari untuk klinik tersebut.

Erwin melanjutkan, korban saat itu diteriaki maling oleh tiga orang yang mengejarnya. Tak lama, ada polisi dengan mobil patroli yang ikut mengejar adik sepupunya itu.

"Korban ini orangnya cemasan, gugup. Semakin dikejar oleh warga dan ada aparat juga, Dwi semakin ngebut lagi semakin tidak terkendali lagi. Singkat cerita terjadilah kecelakaan di Sekernan Muaro Jambi," ujarnya.

Erwin menegaskan bahwa adik sepupunya bukan pencuri mobil. Mobil yang dikendarai korban tercatat atas nama Ika Puji Astuti yang merupakan kakak kandung korban. Pihak korban keberatan jika korban meninggal dalam fitnah dituduh melakukan pencurian mobil.

"Ada pula infonya korban ini lari dikejar oleh warga dan polisi karena telah melakukan tabrak lari, itu juga tidak ada. Kami hanya ingin klarifikasi kepada media yang memberitakan di awal. Jika memang benar almarhumah ini mencuri mobil tolong dibuktikan, jika beliau melakukan tabrak lari siapa korbannya, siapa yang ditabrak tolong buktikan," tegasnya.

Penjelasan Polisi di halaman berikutnya.

Sementara itu, Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram menerangkan korban keluar dari arah Perumahan Pondok Cipta atau di dekat kawasan Simpang SPN Polda Jambi, Desa Pondok Meja, Muaro Jambi saat kejadian. Korban dikejar warga karena melewati jalan kampung dengan kecepatan tinggi.

Hal itu membuat warga mengejar korban sambil berteriak maling. Sampai di jalan raya, ada petugas kepolisian yang sedang bertugas melakukan penyekatan patroli kamtibmas.

Melihat kejadian itu, polisi langsung mengambil tindakan dengan mengejar korban karena mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi, ditambah ada tiga motor yang mengejarnya dengan meneriaki maling.

"Saat itu polisi sedang penyekatan di dekat situ. Yang bersangkutan ini dari arah SPN itu ngebut menuju arah Kota Jambi melewati anggota yang sedang tugas sampai ada tiga motor yang mengejar. Satu sisi karena ngebut, tidak mungkin polisi membiarkan saja," kata Bram, Sabtu (30/3/2024).

Bram mengatakan polisi yang mengejar korban menggunakan mobil polantas yang dilengkapi sirine. Saat dilakukan pengejaran, mobil itu juga tak mau berhenti malah terus menancap gas.

Polisi terus berupaya untuk menghentikan mobil itu, karena dikhawatirkan dapat membahayakan pengendara lainnya.

"Dikejar oleh anggota pake sirine pakai mobil lalu lintas, diperingati pakai toa. Bahkan tembakan peringatan hingga tidak mau berhenti. Sehingga saat di jalan itu ya sudah berurusan dengan polisi," ujarnya.

Jarak kejar-kejaran polisi dan korban sendiri cukup jauh, jika dihitung memakan perjalanan 1 jam. Kejar-kejaran terjadi mulai dari Simpang SPN masuk ke Kota Jambi dan sampai lagi di Sekernan, Muaro Jambi.

"Saat mengejar mobil itu, yang motor tadi 2 motor sudah tidak ada. Tapi kita tetap kejar karena sudah membahayakan di jalan," jelasnya.

Akhirnya, di TKP Jalan Lintas Jambi-Riau, korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya. Korban menabrak tiang listrik dan ruko di sana.

"Penyebab kecelakaan itu dia menghindari orang sehingga kecelakaan tunggal. Karena kecepatan tinggi, fatalitasnya tinggi. Kalau dilihat lepas kendali," ujarnya.

Bram menyebut pihaknya menyesalkan tindakan korban yang tidak mau berhenti saat diperingatkan polisi. Padahal pihaknya mengejar korban dengan mobil patroli yang notabene berstiker lengkap kepolisian.

"Tapi yang kami sesalkan kenapa ketika diminta berhenti tidak mau berhenti. Soalnya kalau ngebut pasti dikejar, karena (pelanggran) batas kecepatan. Kalau dia berhenti kami bisa tanyakan kenapa ngebut ini. Minimal ditilang karena batas kecepatan," sambungnya.

Usai kecelakaan itu, korban sudah dalam keadaan sudah tak sadarkan diri Korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

"Dilihat pas di dalam mobil ada banyak kunci dan pisau, tapi korbannya wanita. Sehingga dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit," terangnya.

Lebih lanjut, Bram menyampaikan bahwa tindakan yang diambil anggotanya itu sudah standar operasional yang berlaku. Karena korban tak mengindahkan peringatan kepolisian dan telah melakukan pelanggaran kecepatan di jalan raya.

Halaman 2 dari 2
(des/des)


Hide Ads