Isi Percakapan Telepon Santri Tebo Sebelum Tewas Tak Wajar

Jambi

Isi Percakapan Telepon Santri Tebo Sebelum Tewas Tak Wajar

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Selasa, 19 Mar 2024 08:01 WIB
Rifki Septino (kiri), pengacara keluarga Airul Harahap, santri yang meninggal di Ponpes Tebo, Jambi.
Foto: Dimas Sanjaya/detikcom
Tebo -

Airul Harahap (13), santri di Tebo yang tewas di pondok pesantren (ponpes), sempat menelepon orang tuanya sebelum ditemukan tak bernyawa. Saat itu Airul mengatakan akan memberi kejutan pada orang tuanya.

Isi percakapan diungkap oleh pengacara keluarga Airul. Keluarga Airul sendiri berupaya mencari keadilan atas tewasnya anak mereka, hingga menghubungi Hotman Paris.

Rifki Septiano, salah satu pengacara dari Tim 911 Hotman Paris membeberkan dua jam sebelum korban meninggal, Airul sempat bertelepon dengan ibunya, Siti, pada Selasa (14/11). Saat itu, Airul mengatakan akan memberi kejutan saat jenguk mingguan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun percakapan terakhir dapat dirangkum sebagai berikut.

Airul: Mama jadi tidak datang ke Pondok besok?

ADVERTISEMENT

Ibu: InsyaAllah, Nak

Airul: Ada kejutan yang mau aku sampaikan, Ma

Ibu: Kejutan apa, Nak?

Airul: Besok lah, Ma, aku ceritakan di Pondok, kalau bisa datang agak pagi. Cepat datang ya, Ma.

"Begitulah percakapan singkat antara Airul dan orang tua," kata Rifki, Senin (18/3/2024).

Rifki juga mengungkap isi rekaman CCTV sebelum kejadian. Korban tampak masih berjalan seperti biasa dan dalam kondisi sehat. Namun beberapa menit kemudian, tampak dia digotong oleh banyak orang. Diduga saat itu Airul sudah tidak bernyawa.

"Dari CCTV lantai 1 itu, bahwa di jam 17.41 WIB ananda almarhum Airul ini dalam kondisi sehat. Dia di lantai bawah itu ke lantai atas itu jaraknya hanya sekian menit. Setelah dari atas itu dia digotong (sudah meninggal dunia) ke bawah. Artinya ramai di atas itu" kata Rifki.

Jenazah Airul sendiri diterima keluarganya pada 15 November 2023. Merasa ada kejanggalan, mereka membuat laporan polisi pada 17 November.

Kemudian pada 20 November, polisi dan ahli forensik melakukan ekshumasi jasad korban di RS Bhayangkara Jambi. Hasil autopsi keluar pada 6 Desember.

"Hasilnya, ditemukan luka akibat kekerasan benda tumpul, memar di atas mata kiri, batang tengkorak, kepala belakang patah, rahang bawah kanan patah, patah tulang bahu kanan, patah tulang rusuk kiri dan kanan," ungkapnya.




(des/des)


Hide Ads