Santri Ponpes di Tebo Meninggal Dunia Tak Wajar, Polisi Selidiki

Jambi

Santri Ponpes di Tebo Meninggal Dunia Tak Wajar, Polisi Selidiki

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 14 Mar 2024 12:31 WIB
Kondisi santri Ponpes di Tebo, Jambi, yang meninggal dunia dengan kondisi tak wajar.
Kondisi santri Ponpes di Tebo, Jambi, yang meninggal dunia dengan kondisi tak wajar. Foto: (Dimas Sanjaya)
Tebo -

Seorang santri di Pesantren Raudhatu Mujawwidin, Tebo, Jambi, berinisial AH (13), meninggal dunia dengan kondisi tak wajar. Diduga, AH menjadi korban penganiayaan.

Atas kejadian itu, orang tua korban tak terima hingga mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris.

Dalam video yang dilihat detikSumbagsel pada Kamis (14/3/2024), tampak kedua orang tua korban menceritakan kronologi anaknya dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/11/2023)silam.

"Selamat siang Pak Hotman Paris, saya orang tua korban Airul Harahap, di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, yang telah meninggal dunia dan kami saya orang tuanya tidak dikabari atas meninggalnya anak saya," kata ayah Airul sambil memegang foto-foto luka di tubuh sang anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video, ayah korban bercerita pada saat sore hari dirinya masih berkomunikasi dengan anaknya. Namun, tiba-tiba selepas Magrib, pihak ponpes membawa anaknya yang telah meninggal dunia.

Mendengar kabar itu, orang tua korban sangat terkejut melihat anaknya terbujur kaku tanpa ada kabar sebelumnya dari pihak ponpes.

ADVERTISEMENT

"Sebelum meninggal kami ada komunikasi dengan anak saya yaitu khairul, dan tiba-tiba setelah Magrib orang itu membawa anak kami yaitu sudah dikafani," ujarnya.

"Kami tidak diberi kabar atas meninggalnya anak kami," tambahnya.

Pihak Ponpes memberi kabar kepada keluarga bahwa korban meningga dunia karena tersengat listrik. Namun, keluarga curiga karena di tubuh korban ditemukan luka diduga benda tumpul.

"Minta tolong bang Hotman Paris, kami tidak terima anak kami diperlakukan seperti ini. Tolong kami bang Hotman," kata sang ibu menambahkan.

Kasus ini sendiri sudah dilaporkan ke Mapolres Tebo. Kapolres AKBP I Wayan Artha Ariawan saat dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut dalam proses penyidikan.

"Masih dalam penyidikan. Untuk lebih detailnya hubungi Kasat Reskrim, ya," singkatnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tebo Iptu Yoga Susanto menyebutkan pihaknya sudah memeriksa 36 saksi dari kejadian ini.

"Kasusnya sudah naik sidik. Ada 36 orang saksi yang kami periksa dari temannya dan pihak Ponpes," ujarnya.

Kata dia, dari hasil visum ditemukan adanya luka benda tumpul di tubuh korban.

"Hasil autopsi ditemukan luka benda tumpul. Benda tumpulnya apa itu masih kami cari. Kalau untuk dugaan luka tersengat listrik itu juga ada," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads