Belasan Pelajar SMP di Belitung Diamankan Usai Perang Sarung

Bangka Belitung

Belasan Pelajar SMP di Belitung Diamankan Usai Perang Sarung

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Rabu, 13 Mar 2024 18:30 WIB
Sejumlah remaja di Belitung diamankan usai perang sarung saat sahur.
Sejumlah remaja di Belitung diamankan usai perang sarung saat sahur. Foto: Dok. Polres Belitung
Belitung -

Dua kelompok remaja di Jalan Pak Tahau, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung (Babel) diamankan polisi karena tawuran menggunakan sarung atau 'perang sarung'. Belasan remaja yang diamankan masih berstatus pelajar di Kota Tanjungpandan.

"Benar ada 16 remaja yang diamankan, karena diduga melakukan aksi perang sarung. Kejadian semalam pukul 01.30 WIB, dini hari," kata Kasat Reskrim Polres Belitung, AKP Deki Marizaldi kepada detikSumbagsel, Rabu (13/3/2024).

Deki menyebutkan belasan remaja ini ditangkapnya dari dua lokasi yang berbeda. Yakni di kawasan Jalan Pak Mangga, Kelurahan Pangkal Lalang dan lapangan bola SD Negeri 7, Desa Air Saga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Remaja ini kebanyakan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjungpandan, Belitung. Ada yang berstatus pelajar SMK dan putus sekolah. Remaja itu berinisial SL, RA, SP, KA, GL, RA, SY, SP, IP, RS, FP, KP dan DN, pelajar SMP. Sedangkan untuk pelajar SMK, berinisial RM dan 2 remaja tak sekolah berinisial NS dan RS.

"Kebanyakan remaja ini masih berstatus pelajar SMP, satu anak SMK dan 2 di antaranya tak bersekolah," tegas Kasat.

ADVERTISEMENT

Kelompok remaja ini diamakan berdasarkan laporan dari masyarakat terkait tawuran remaja menggunakan sarung yang dimodifikasi. Unit Opsnal Satreskrim Polres Belitung diterjunkan bergerak menuju TKP.

"Jadi kain sarung ini dimodifikasi menjadi senjata tumpul untuk alat tawuran atau perang sarung. Anggota yang sampai di lokasi berhasil mengamankan 16 remaja yang terlibat tawuran," tegasnya kembali.

Belasan remaja ini langsung digelandang ke Mapolres Belitung untuk dilakukan pendataan. Selanjutnya, polisi melakukan pemanggilan terhadap para orang tuanya dan pelaku tawuran berikan pembinaan.

"Motif dari perang sarung tersebut menurut pengakuan mereka adalah saling ketersinggungan atau kenakalan remaja, spontan. Pastinya kita kasih pembinaan, itu masih anak-anak semua, jadi masih tanggung jawab orang tuanya, sudah kita kembalikan (tidak ditahan)," beber Kasat.

Barang bukti yang diamankan di Mapolres yakni 5 kain sarung yang telah di modifikasi dan 10 sepeda motor telah dikembalikan kepada orang tua. Polisi meminta agar orang tua lebih aktif menjaga anaknya agar tidak kembali terlibat aksi serupa.

Atas insiden ini, pihak Polres Belitung agar gencar melakukan patroli di wilayah hukum mereka. Sejak selesai berbuka puasa hingga jelang sahur.




(des/des)


Hide Ads