Sudirman, wartawan TV nasional di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menjadi korban curanmor saat sedang bekerja. Motor Sudirman hilang saat sedang meliput aksi pencurian motor di sebuah masjid.
Peristiwa itu terjadi saat dia sedang meliput aksi curanmor. Dia pergi meliput dengan motornya Beat BG 5364 HAE menuju TKP Masjid Baitul Ghofur. Tepatnya di Jalan Mawadah, Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, pada Selasa (20/2) sekitar pukul 12.15 WIB.
"Iya Kak, saat itu saya tuh liputan seperti biasa ke TKP maling motor di masjid itu. Sebelum kejadian motor saya parkirkan di parkiran masjid," kata Sudirman kepada detikSumbagsel, Rabu (21/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampai di lokasi, korban dan seorang rekan wartawan yang dia bonceng naik ke lantai 2 masjid untuk melakukan liputan. Selanjutnya, Sudirman pun mewawancarai guru ngaji yang menjadi korban curanmor.
"Kami itu liputan soal motor punya Ustadzah ada yang hilang, wawancaralah sama marbotnya," katanya.
Di tengah liputan, Sudirman tiba-tiba teringat tidak ada yang menjaga motornya di parkiran. Karena waswas, Sudirman pun keluar dari masjud untuk memastikan keberadaan motornya.
"Saat dicek motorku sudah tak ada lagi, Kak. Kesal aku padahal baru sebentar liputan itu, belum lama," ungkapnya.
Sudirman bersama rekan lainnya bersama marbot masjid bergegas mengecek CCTV. Di CCTV tampak dua orang pelaku yang mencuri motornya.
"Dari hasil rekaman CCTV terlihat pelaku ada dua orang dengan berboncengan mengendarai motor Yamaha New Vixion. Salah satu pelaku turun dan berjalan ke arah parkiran motor. Sedangkan temannya menunggu di atas motor di pinggir jalan depan masjid," terangnya.
Sudirman mengaku telah melaporkan kejadian itu ke Polres Lubuklinggau. Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan menyebut pihaknya sudah membentuk tim untuk mengungkap kasus itu.
"Iya, ini kita masih lidik terus, tim kita masih di lapangan. Dugaan kita ada mengarah ke terduga pelaku, tapi masih kita dalam untuk mengungkap identitasnya dan menangkap pelaku tersebut," jelas Kasat.
(dai/dai)