Merasa Gagal Jadi Suami, Pria di Muara Enim Tewas Gantung Diri

Sumatera Selatan

Merasa Gagal Jadi Suami, Pria di Muara Enim Tewas Gantung Diri

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Rabu, 21 Feb 2024 16:20 WIB
Ilustrasi
Foto: Ilustrasi bunuh diri (Dok.Detikcom)
Muara Enim -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pengantin baru di Muara Enim, Sumatera Selatan berinisial RA (25) ditemukan tewas oleh ibunya sendiri di kamar mandi. Pria itu ditemukan tewas gantung diri di kamarnya karena depresi atau putus asa setelah dua kali menikah.

Penemuan jasad RA tersebut bermula dari sang ibu, NR (50) yang curiga saat menghubungi korban via telepon namun tak kunjung direspon. Kecurigaan itu karena NR tahu jika RA sedang terpukul usai ditinggal kabur istri keduanya yang baru dia nikahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jasad RA ditemukan sang ibu dalam kondisi tewas tergantung di kontrakan korban yang berada di belakang rumah NA di Jalan M. Ramli, Dusun III, Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, pada Senin (19/2) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Kronologis bermula saat ibu korban menghubungi korban via handphone, namun handphone korban tidak bisa dihubungi. Lalu saksi (NR) mendatangi kontrakan korban yang berada di belakang rumah saksi tersebut," kata Kasi Humas Polres Muara Enim Iptu Situmorang dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (21/2/2024).

ADVERTISEMENT

Setibanya di kontrakan korban, NR pun berusaha mencari keberadaan putranya itu. Namun saat NR mengecek ke kamar mandi, ia mendapati RA sudah tewas dalam keadaan tergantung di sana.

"Mendapati hal tersebut, saksi pun berteriak sehingga masyarakat sekitar datang dan langsung menghubungi pihak Polsek Lawang Kidul. Dari laporan itu polisi anggota piket Polsek Lawang Kidul bersama dengan piket fungsi mendatangi TKP dan menemukan adanya jenazah korban dalam kondisi tersebut," terangnya.

Setelah diselidiki, lanjut Situmorang, NR mengungkap jika sebelum akhirnya bunuh diri, RA memang sedang dalam keadaan terpukul. Oleh karena itu, sebagai orang tua NR juga sudah berusaha menasehati korban agar sabar menerima kenyataan bahwa istrinya pergi meninggalkannya ke Palembang.

"Menurut keterangan saksi NR, korban sebelumnya sempat dinasehati untuk tetap sabar dikarenakan korban yang diketahui baru menikah itu ditinggal istrinya kembali ke Palembang yang diduga sedang mengalami permasalahan rumah tangga," katanya.

Atas kejadian itu, sambungnya, pihak keluarga korban tidak bersedia untuk membawa jenazah ke RS untuk dilakukan visum. Namun polisi bersama tim medis yang ada di TKP melakukan pemeriksaan fisik atau visum awal terhadap korban dan diduga kuat korban memang tewas karena bunuh diri.

"Pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan visum at repertum terhadap korban dan akan segera dimakamkan di TPU Banko Barat Desa Lingga. Dari hasil analisa, korban gantung diri mengalami tekanan atau depresi akibat permasalahan keluarganya yang meninggalkan korban pergi ke Palembang," katanya.

"Pernikahan korban dengan istrinya yang kabur itu juga merupakan pernikahan keduanya, yang mana korban sebelumnya juga sempat menikah namun berpisah dengan istri pertamanya," sambungnya.




(dai/dai)


Hide Ads