Video yang menunjukkan seorang wanita asik dugem hingga akhirnya tewas viral di media sosial. Wanita berjuluk Cinderella itu diduga tewas akibat over dosis (OD) narkoba dan minuman keras.
Dilihat detikSumbagsel, Rabu (7/2/2024), dalam video beredar nampak seorang wanita bernama asli Rizka Anisa diduga tak sadarkan diri diangkat sejumlah orang di sebuah pesta.
Dalam narasi beredar wanita itu diduga tewas karena over dosis mengkonsumsi minuman keras hingga narkoba. Usut punya usut, lokasinya berada di daerah Rambutan, Banyuasin, Sumatera Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra membenarkan jika kejadian itu terjadi di sebuah pesta hajatan pernikahan di Desa Sukapindah, Kecamatan Rambutan, sekitar pukul 15.00-17.00 WIB.
"Iya kejadian itu memang benar terjadi di sana. Korban berinisial RAD, ibu rumah tangga," kata Kapolres dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (8/2/2024).
Kejadian itu berawal saat pukul 13.00-15.00 WIB ada acara hiburan musik dangdut atau biasa dikenal organ tunggal (OT) di pesta pernikahan anak dari Fatan, pemilik hajat. Namun sekitar pukul 15.00 acara hiburan musik dangdut beralih ke musik remix sampai dengan pukul 17.00 WIB.
"Pada acara musik remix tadi diduga korban bersama 2 orang teman prianya berada di lokasi acara musik remix tersebut," katanya.
Diduga karena over dosis mengkonsumsi narkoba, Rizka pun kejang-kejang. Kedua pria yang membawanya langsung melarikan Rizka ke RS Bunda Jakabaring.
"Pada Senin (5/2) sekitar pukul 05.00 WIB, piket Polsek Rambutan mendapat informasi dari Pihak RS Bunda Jakabaring bahwa ada seorang wanita diantar oleh 2 orang laki-laki dan dinyatakan oleh pihak rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia. Diduga pulang dari acara pesta di Desa Sukapindah," ungkapnya.
Paman korban yang mendapat informasi keponakan tewas dengan cara tak wajar hendak melaporkan ke polisi. Namun ibu korban datang dan menolak jasad Rizka untuk dilakukan autopsi.
"Jadi awalnya paman korban mau melaporkan ke polisi. Tapi karena datang ibu korban sehingga korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang, saat itulah ibunya minta agar jenazah dimandikan dan langsung dibawa ke Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) untuk dikebumikan," terangnya.
Ferly tak menampik jika korban diduga kuat tewas karena over dosis narkoba. Hanya saja, ia belum bisa memastikan dugaan itu karena pihak keluarga tak bersedia dilakukan autopsi.
"Kalau dugaannya memang mengarah ke situ, over dosis (narkoba). Tapi keluarga menolak untuk diautopsi jadi sampai dengan saat ini masih kita dalami," jelasnya.
(dai/dai)