Tim Unit Identifikasi Ditreskrimum Polda Jambi melakukan olah TKP di Kantor Gubernur Jambi pasca sejumlah fasilitas rusak akibat dilempari pendemo. Kerusakan itu terjadi saat demo sopir angkutan batu bara pada Senin (22/1/2024), yang menuntut Gubernur Jambi Al Haris membuka kembali operasional batu bara.
Olah TKP itu sendiri menindaklanjuti laporan dilayangkan Pemprov Jambi. Atas laporan tersebut, pihak kepolisian pun masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti.
"Iya, tadi tim Identifikasi dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi untuk olah TKP di Kantor Gubernur," ujar Paur Penum Subbid Penmas Polda Jambi Ipda Alamsyah, Rabu (24/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari olah TKP itu, polisi turut mengamankan barang bukti di antaranya fasilitas yang rusak seperti kaca, lampu taman, besi tangga, hingga sejumlah batu yang digunakan pendemo untuk melempari Kantor Gubernur.
Alamsyah mengatakan bahwa saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Ia menyebut untuk perkembangan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) disampaikan kembali.
"Untuk perkembangan lebih lanjut nanti dikabarin kembali. Karena saat ini masih dalam proses penyelidikan ya," katanya.
Hingga saat ini, belum ada yang diamankan atas pengrusakan fasilitas di Kantor Gubernur Jambi tersebut. Polisi masih memanggil sejumlah saksi dan memeriksa pelapor.
Berdasarkan data dari Pemprov Jambi, sejumlah kerusakan Kantor Gubernur Jambi atas demo dari Komunitas Sopir Bara (KS Bara) itu di antaranya, 137 keping kaca, 30 unit lampu tembak, 25 unit lampu hias, 5 unit lampu gantung, 2 unit AC standing, 12 unit AC split, dan 2 unit kendaraan roda empat.
"Diperkirakan sekitar Rp 500 juta untuk kerugiannya," ujar Kepala Biro Umum Pemprov Jambi, Muzakir.
Aksi pelemparan batu ke Kantor Gubernur Jambi itu dilakukan saat masih jam kerja. Sejumlah staf berhamburan saat kejadian itu. Ia menyebut sejumlah kaca ruangan pejabat hingga Gubernur turut pecah akibat dilempar massa.
"Semua ruangan (kaca pecah) dari ruangan Pak Sekda, Pak Wagub, Pak Gubernur, dan beberapa Kepala Biro dan asisten," jelasnya.
(dai/dai)