Komplotan pelaku kekerasan jalanan di wilayah Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung diringkus polisi. Dari 4 pelaku yang diringkus, Fairuzwafi Forfam Zur alias Wafi (20) adalah otak dibalik serangkaian teror pengguna jalan selama 3 bulan terakhir.
"Otak penyerangan terhadap korban adalah Wafi. Mereka juga telah membuat resah (pengguna jalan) dalam kurun waktu tiga bulan terakhir," ungkap Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto kepada detikSumbagsel, Kamis (18/1/2024).
Berdasarkan catatan polisi, kelompok tersebut sudah beraksi di enam tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kota Pangkalpinang. Terakhir aksinya terekam CCTV di Jalan Soekarno Hatta, pada Selasa (16/1/2024) pukul 03.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban terakhir itu bernama Muhammad Resi (19). Lima jarinya putus disabet samurai. Sedangkan rekanya, Evan berhasil kabur dalam peristiwa tersebut.
"Dari sejumlah peristiwa yang terjadi di Pangkalpinang (tiga bulan terakhir), pelaku ini hanya mengakui enam TKP. Termasuk TKP terakhir yang membuat korban jarinya putus," jelasnya.
Saat beraksi, pelaku yang sering membawa senjata tajam jenis samurai ialah Agus, Es, dan Wafi. Hal ini berdasarkan pengakuan Soni, ketiganya memiliki peran sebagai eksekutor atau yang melakukan penyerangan. Sedangkan untuk pelaku yang saat ini masih buron bernama Dole, berperan sebagai joki motor Beat.
Kasus ini dilaporkan ke polisi oleh kakak korban, Desi Ernasari. Berawal saat dia mendapat kabar adiknya menjadi korban penyerangan. Polisi bergerak memburu para pelaku hingga akhirnya berhasil meringkus.
Motif Penyerangan
Motifnya terungkap, yakni balas dendam karena adik kandung Wafi dikeroyok sekelompok pemuda di Desa Mesu, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah.
"Motif pelaku dalam aksi kekerasan jalanan atau tindak pidana penganiayaan berat (Anirat) adalah aksi balas dendam," jelas Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto, kepada detikSumbagsel, Kamis (18/1/2024).
Namun mereka tak mengantongi identitas pelaku penyerangan terhadap adik Wafi. Alhasil mereka pun menyerang dan mengejar pengemudi motor yang melintas secara brutal alias acak.
"Wafi tidak mengenali pelaku (penyerangan terhadap adinya). Kemudian mereka melakukan (penyerangan) secara acak sengaja mengejar pengemudi motor yang melintas. Dan melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam," ujarnya.
(des/des)