Seorang target operasi (TO) Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, bernama Rudi (38), ditemukan tewas tak wajar, dengan kondisi luka sayat di bagian wajahnya. Rudi tewas usai berhasil kabur dari kejaran polisi yang hendak menangkapnya.
Informasi dihimpun detikSumbagsel, saat ditemukan dengan kondisi luka sayat di wajah, tubuh Rudi juga sudah dalam keadaan membusuk dan membuat heboh warga.
Jasad Rudi ditemukan di aliran sungai Rawas, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Muratara, Sumsel, pada Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum ditemukan tewas, Rudi yang tercatat sebagai warga Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jambi itu disebut jatuh ke sungai saat kabur dari kejaran polisi di wilayah Rawas Ulu beberapa hari sebelum mayatnya ditemukan.
Rudi dikejar karena diduga membawa narkotika jenis sabu. Di lokasi dia terjatuh, polisi disebut juga menemukan motor dan helm Rudi.
Belum diketahui pasti apakah Rudi sempat terkena tembakan petugas saat terjatuh ke sungai hingga akhirnya ditemukan tewas. Namun, saat polisi menyisir sungai melakukan pencarian keberadaan Rudi tak ditemukan.
Kemudian berselang beberapa hari, warga Desa Karang Anyar, yang tengah mengemudi perahu getek hendak menuju ke kebunnya menemukan mayat Rudi dalam kondisi tewas mengapung hanyut di tengah-tengah Sungai Rawas. Penemuan jasad Rudi yang dalam kondisi tak wajar itu pun sontak membuat heboh warga setempat.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto tak menampik ketika dikonfirmasi terkait penemuan jasad Rudi dalam kondisi tak wajar tersebut. Dia juga membenarkan jika Rudi memang merupakan TO Satresnarkoba yang kabur saat akan dilakukan penangkapan.
"Iya, memang benar (Rudi merupakan TO Satresnarkoba), katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (1/1/2024) malam.
Sayangnya ketika dimintai penjelasan terkait kronologi kejadian yang sebenarnya, Koko sendiri memilih bungkam. Dia menyarankan untuk mengkonfirmasi terkait hal itu ke anak buahnya, Kasat Reskrim Polres Muratara.
"Langsung ke Kasat Reskrim," singkatnya.
Karena panggilan telepon dan pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada Kasat Reskrim hingga saat ini tak kunjung direspons, tim detikSumbagsel kembali mencoba meminta penjelasan ke AKBP Koko.
Sayangnya, saat kembali dikonfirmasi hasilnya juga nihil dan Kapolres masih memilih bungkam dan kembali menyarankan untuk mengkonfirmasi terkait kematian Rudi yang tak wajar itu ke Kasat Reskrim.
(csb/csb)