Sepasang suami istri di Palembang terekam kamera CCTV menggasak beras 20 kilogram di sebuah toko kelontongan. Modusnya berpura-pura hendak membeli susu coklat untuk mengelabui pemilik warung, Lisjah (35).
Peristiwa tersebut terjadi di toko kelontongan di Jalan K.H. Azhari, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang pada Rabu (27/12/2023).
Lisjah mengaku bahwa dirinya sudah kehilangan beras 20 Kg yang berada di bagian depan tokonya, setelah dicek pasutri yang belum diketahui identitasnya itu yang mencuri usai rekaman CCTV dibuka.
Rekaman pencurian itu pun menyebar di media sosial dan menjadi viral.
Diceritakan Lisjah, kejadian bermula saat dia melayani pasutri tersebut. Kedua pelaku datang dengan berjalan kaki ke toko Lisjah, pelaku wanita mengalihkan perhatian Lisjah dengan berpura-pura ingin membeli susu.
"Kedua pelaku itu suami istri. Pas mereka datang, yang wanita tadi mau beli susu, tapi pas saya kasih barang nya dia nanyain jenis yang lain kayak susu coklat, terus ganti lagi jadi susu putih," kata Lisjah, Kamis (28/12/2023).
Ketika Lisjah mencari jenis susu yang ditanyakan pelaku wanita, pelaku pria dengan sigap mengangkut beras yang ada di toko tersebut.
Setelah berhasil mengambil beras 20 Kg tersebut, pasangan suami istri tersebut langsung pergi menggunakan becak.
"Pas sudah saya bawa pesanan susunya, tiba-tiba mereka nggak jadi beli, trus mereka pergi aja make becak, padahal tadi mereka datang jalan kaki. Pas saya cek, beras yang di depan toko tadi sudah hilang diambil mereka," katanya.
Diakui Lisjah, beras memang dipajang di depan toko, lantaran sudah ada yang memesan dan akan segera diantar.
"Beras itu memang sengaja diletakkan di depan toko karena sudah ada yang mesan," tambahnya.
Atas aksi pencurian tersebut, Lisjah mengalami kerugian sebesar Rp 300 ribu.
Lisjah masih berharap pelaku beritikad baik dan mengembalikan beras yang sudah diambil. Karena itu, Lisjah belum ingin membuat laporan pencurian ke polisi.
"Kalo mereka memang warga disini ya ditunggu etikat baiknya. Kalo sampe mereka nggak mau ngaku ya terpaksa kami lapor ke polisi," katanya.
(dai/dai)