Kasus Bayi Korban Dugaan Malapraktik, Polisi Sebut Pihak RS Mangkir 2 Kali

Jambi

Kasus Bayi Korban Dugaan Malapraktik, Polisi Sebut Pihak RS Mangkir 2 Kali

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 14 Des 2023 07:05 WIB
Kanit 1 Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi AKP Darma
Foto: Dimas Sanjaya
Jambi -

Kasus dugaan malapraktik yang menimpa seorang bayi usia 15 bulan di Jambi tengah diselidiki. Ditreskrimsus Polda Jambi telah melayangkan surat pemanggilan klarifikasi ke pihak rumah sakit, tetapi belum ada respons.

Kasus dugaan malapraktik ini sendiri terjadi pada 9 September 2023, namun baru dilaporkan ke Polda Jambi pada 24 Oktober 2023. Bayi atas nama Alfatih Rizki Ananda itu meninggal dunia.

Atas kejadian ini, Polda Jambi turun tangan melakukan penyelidikan dan meminta klarifikasi dari pihak Rumah Sakit (RS) Royal Prima Jambi. Namun, sudah dua kali dipanggil, pihak rumah sakit belum juga datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dua kali kami kirimkan surat klarifikasi, tapi sampai saat ini pihak rumah sakit tak kunjung hadir," jelas Kanit 1 Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi AKP Darma Adi Waluyo, Rabu (13/12/2023).

Darma menyatakan, pihak kepolisian akan melakukan jemput bola dengan mendatangi RS Royal Prima Jambi untuk meminta klarifikasi kepada tim medis. Mereka juga akan meminta keterangan ahli medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait dugaan malapraktik ini.

ADVERTISEMENT

"Kita akan datangi untuk meminta klarifikasi perawatan dan dokter. Sambil berjalan proses penyelidikan ini, nanti kalau memang perlu kami akan kordinasi dengan ahli. Untuk minggu depan akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)," sambungnya.

Sejumlah awak media telah mendatangi RS Royal Prima Jambi untuk meminta keterangan resmi pihak rumah sakit. Namun belum ada respons.

Kronologi Kasus Dugaan Malapraktik

Menurut keterangan keluarga dan saksi-saksi, Darma menyebut bahwa awalnya bayi bernama Alfatih itu mengalami panas demam hingga kejang-kejang. Dia pun dibawa ke RS Royal Prima Jambi dan dirawat di ICU.

"Kemudian di ICU, oleh perawat dimasukkan selang melalui mulut untuk mengambil lendir," katanya.

Namun pada proses pemasangan selang itu, saksi menyebut bahwa pasien bayi mengeluarkan darah. Namun Darma belum mengungkap secara detail kondisi yang menyebabkan bayi tersebut berdarah.

"Tapi di situ ada darah dari bayi yang meninggal tersebut, setelah beberapa lama dibawa ke ruang rawat inap dan tak lama sesudah itu bayinya meninggal," lanjutnya.




(des/des)


Hide Ads