Garang saat Bentrok, Remaja Ini Merengek Diamankan Satpam-Polisi

Jambi

Garang saat Bentrok, Remaja Ini Merengek Diamankan Satpam-Polisi

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Senin, 11 Des 2023 20:01 WIB
Seorang remaja merengek saat diamankan karena terlibat tawuran
Seorang remaja merengek saat diamankan karena terlibat tawuran (Foto: Tangkapan layar video)
Jambi -

Video seorang remaja merengek saat diamankan petugas satpam dan polisi heboh di media sosial. Remaja di Kota Jambi itu diamankan petugas saat sedang tawuran dengan pelajar lain.

Dalam video yang dilihat detikSumbagsel, Senin (11/12/2023), remaja ini menangis saat diamankan petugas Satpam dan dimasukkan ke dalam mobil patroli kepolisian. Di bagian kepala dan wajahnya terluka dan berdarah.

"Nah geng motor. Kau begal, yo? Lebih 10 motor (rombongan) dio. Dibawa ke Polsek Jambi Selatan," kata pria yang menangkap pelajar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun saat akan masuk mobil patroli kepolisian, remaja yang semula sangat itu merengek agar polisi tidak membawanya. Dia meminta agar polisi melepasnya dan membiarkan dia pulang.

"Kok aku, Te (Om). Ampun, Te. Bukan aku. Kok aku yang keno (kena tangkap)," kata remaja itu sambil menangis.

ADVERTISEMENT

Kanit Reskrim Polsek Jambi Selatan Iptu Yudha Rengga membenarkan adanya keributan remaja yang berujung penangkapan itu. Peristiwa itu terjadi di Jalan Lingkar Selatan II, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, pada Sabtu (9/12/2023) sore.

"Aksinya kedapatan oleh warga dan diamankan oleh warga, setelah itu diamankan oleh satpam dan koordinasi ke kita bahwa terjadi keributan," kata Yudha, Senin (11/12/2023).

Dari kejadian itu, polisi mengamankan 20 orang remaja yang rata-rata berstatus pelajar SMP dan SMA. Polisi juga mengamankan senjata tajam, namun tidak ada satupun yang mengakui kepemilikan sajam tersebut.

"Ada juga ditemukan sajam, tapi tidak ada yang mau mengaku siapa pemiliknya," ujarnya.

Dia tidak merinci alasan keributan remaja tersebut. Namun polisi memastikan bahwa mereka yang terlibat itu berasal dari sekolah yang berbeda beda baik SMP dan SMA.

Terhadap 20 pelajar itu, kata Yudha, masing-masing dipanggil orang tuanya dan membuat surat perjanjian. Mereka dipulangkan karena akan mengikuti uji semester.

"Ini masih massa pra ujian, jadi kami timbang di situ maka kami panggil orang tua untuk membuat perjanjian dari pada anak itu diproses hukum lebih baik dikembalikan ke orang tua," jelasnya.

Selain itu, untuk remaja yang terluka sudah diberikan perawatan dan membuat surat pernyataan agar tidak melakukan lagi aksi bentrokan antarpelajar itu.

"Karena ada yang terluka parah jadi kami panggil orang tuanya, lalu kami minta untuk membuat pernyataan agar tidak melakukan keributan lagi," kata dia.




(dai/dai)


Hide Ads