Orang tua santri korban perundungan berinisial AP (12) yang kemaluannya ditendang oleh dua senior di Jambi mencabut laporan. Laporan dicabut usai adanya perdamaian antara pihak korban dan pihak pelaku.
Ayah dari AP, Widi Setiawan mengatakan bahwa pencabutan laporan itu dilakukan hari ini Senin (4/12/2023) di Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi. Widi datang bersama orang tua kedua pelaku dan pihak pesantren untuk mencabut laporan.
"Kita cabut laporan karena kami selaku orang tua korban sudah mediasi secara kekeluargaan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah men-support dan membantu doanya. Alhamdulillah kondisi anak saya sudah membaik," katanya, Senin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widi mengatakan, keputusan cabut laporan ini sudah kesepakatan oleh pihak keluarga korban. Ia mengaku dalam keadaan emosi saat membuat laporan tersebut.
"Kita kemarin melakukan laporan karena posisi emosi kemarin, ya, karena anak terbaring di rumah sakit. Manusiawi sekali saya rasa. Setelah mediasi dan mencapai kesepakatan yang cukup diketahui oleh intern kami. Akhirnya, ya, lebih baik berdamai," ujarnya.
Widi menyebut, salah satu poin perdamaian ini ialah pihak keluarga pelaku bertanggung jawab untuk pembiayaan rumah sakit maupun psikis korban. Poin lainnya, jika di kemudian hari dibutuhkan biaya pengobatan kembali, pihak pelaku siap bertanggung jawab.
"Pertanggungjawaban itu ada. Namun tidak etis, ya, jika disampaikan nominalnya. Untuk pembiayaan dari rumah sakit dan sebagainya dari beliau (pihak pelaku)," jelasnya.
Terkait kondisi anaknya, Widi menyebut kondisi AP sudah membaik. Saat ini AP sudah berada di rumah setelah menjalani perawatan di RSUD Raden Mattaher.
Namun, AP belum masuk sekolah. Terkait kelanjutan anaknya bersekolah di Ponpes Tawakkal Tri Sukses, keluarga korban masih mempertimbangkan.
"Kondisi anak saya sudah bisa bermain. Tinggal pendampingan psikis aja. Kalau pindah atau tidaknya belum ada (rencana), ya," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi dugaan perundungan terjadi di Pondok Pesantren Tawakkal Tri Sukses yang berlokasi di Kelurahan Wijaya Pura, Kota Jambi. Aksi perundungan itu dialami oleh siswa SMP berinisial AP (12) yang mengalami kekerasan di wilayah kemaluan.
Ayah korban, Widi Setiawan mengatakan bahwa aksi perundungan itu dilakukan oleh dua orang seniornya yang sudah lulus SMA. Aksi yang dilakukan saat di wilayah pesantren itu terjadi pada Jumat (24/11/2023).
(Candra Setia Budi/des)