Polisi akhirnya menangkap pembunuh Mukhlis (58) yang tewas digorok di kebunnya. Pelakunya adalah Zuhdi Adison (20), yang merupakan pekerja kebun sawit miliknya.
Pelaku ditangkap di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi pada Selasa (28/11/2023) siang. Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan membenarkan penangkapan pelaku.
"Ya, pelaku sudah diamankan oleh Tim Sultan Polres Tebo yang dipimpin langsung oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Tebo di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat," kata AKBP Wayan ketika dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (28/11/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah orang tuanya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penangkapan pelaku dibantu Polsek Betara dan Satreskrim Polres Tanjung Jabung Barat.
"Pelaku saat ini sudah dibawa ke Polres Tebo untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Polisi belum menjelaskan motif dan kronologis pembunuhan tersebut. Saat ini, pelaku masih dalam perjalanan ke Polres Tebo.
Diberitakan sebelumnya, Mukhlis (58) ditemukan tewas bersimbah darah di area perkebunan sawit dengan kondisi leher tergorok. Diduga warga Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo Jambi itu menjadi korban pembunuhan.
Jasad Mukhlis ditemukan di Jalan PT Regunas Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi, pada Minggu (26/11/2023), sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan membenarkan kejadian penemuan jasad pria tersebut. Saat ini, kasus itu tengah dalam penyelidikan Satreskrim Pores Tebo.
"Iya masih proses pembuktian (dugaan pembunuhan). Mohon waktu, ya," kata AKBP Wayan kepada detikSumbagsel, Senin (27/11/2023).
Wayan menyebut sebelum ditemukan meninggal pada Minggu sore (26/11/2023), korban sempat berpamitan dengan keluarga pergi ke kebunnya sekitar pukul 08.00 WIB. Lalu anak korban dan tiga saudaranya hendak mengunjungi Mukhlis di kebunnya sore itu
Ketika tiba di kebun, anak korban tidak menemukan korban di rumah pondok yang biasa ditempati oleh korban. Pencarian pun dilakukan oleh anak korban.
Usai mencari di sekitar kebun, anak korban melihat ayahnya dalam keadaan tertelungkup di tanah dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Leher korban terluka diduga akibat sabetan senjata tajam.
"Kemudian saksi berteriak dan segera memberitahu saudara-saudaranya yang berada di pondok," kata Wayan.
(Dwi Apriani/des)