Kapolres Musi Rawas Utara (Muratara) AKBP Koko Arianto menyebut Brigpol RS yang meninju Darmadi mengidap gangguan jiwa (ODGJ). Bahkan Brigpol RS sudah lama tidak memiliki jabatan atau nonjob. Artinya, saat meninju Darmadi, dia tidak sedang bertugas melakukan razia kendaraan di Muratara.
"Dia tidak sedang bertugas (saat kejadian)," kata Koko dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (24/11/2023).
Koko menyebut, Polres Muratara tidak pernah mengeluarkan surat perintah razia kepada Brigpol RS. Yang bersangkutan sudah lama tak diberikan jabatan bertugas di kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu karena Brigpol RS mengidap gangguan kejiwaan. Bahkan Brigpol RS sudah lebih dari empat bulan duduk di 'kursi panjang' sebelum Koko menjabat Kapolres di Muratara, Juli 2023.
"Yang bersangkutan di nonjobkan (karena ada gangguan kejiwaan) sudah lama, sebelum saya dinas di Muratara," kata Koko.
Dia memastikan kasus penganiayaan ini ditangani Seksi Propam dan masih terus bergulir. Pasca kejadian itu, Brigpol RS juga masih dalam pencarian kepolisian.
"Tetap kami proses, dan saat ini pelaku sedang kami kejar. Mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakapolres Muratara Kompol I Putu Suryawan pun membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan Darmadi anak anaknya, Aidil. Putu mengaku polisi tengah memburu Brigpol RS yang kabur setelah kejadian.
"Sudah kita tangani, anggotanya sedang kita cari," kata Kompol Putu, dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (23/11/2023).
Darmadi (52) dianiaya oknum polisi saat razia di Musi Rawas Utara (Muratara). Akibatnya, bagian matanya mengalami memar dan bengkak. Insiden terjadi di Simpang KBM, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Muratara, pada Senin (20/11/2023) dinihari.
Saat itu, Brigpol RS melakukan razia dan menangkap Aidil (27) yang sedang dalam perjalanan pulang dari rumah sakit. Brigpol RS menghadangnya dan menahan kunci motor serta meminta Aidil menunjukkan surat-surat.
Aidil pun menelepon sang ayah, Darmadi untuk meminta pertolongan. Saat Darmadi tiba di TKP, Brigpol RS malah membentaknya dan berujung pada penganiayaan. Setelah Darmadi babak belur, RS mengembalikan kunci ke Aidil dan kabur.
(Dwi Apriani/des)