Waspada! Penipuan Bantuan Masjid-Pesantren Catut Nama Gubernur Jambi

Jambi

Waspada! Penipuan Bantuan Masjid-Pesantren Catut Nama Gubernur Jambi

Ferdi Al Munanda - detikSumbagsel
Jumat, 10 Nov 2023 21:31 WIB
Beredar penipuan bantuan dana masjid dan pesantren atas nama Gubernur Jambi
Beredar penipuan bantuan dana masjid dan pesantren atas nama Gubernur Jambi (Foto: Tangkapan layar Facebook)
Jambi -

Beredar informasi bantuan donasi pembangunan masjid dan pesantren kepada masyarakat mencatut nama Gubernur Jambi Al Haris. Pemprov Jambi memastikan informasi yang beredar di Facebook itu tidak benar.

"Dengan ini kami informasikan bahwasanya Gubernur Jambi Al Haris sama sekali tidak pernah membuat atau memiliki akun Facebook. Jika ada masyarakat ataupun pejabat sekalipun yang menerima pesan melalui medsos mengatasnamakan Gubernur Jambi dapat kami sampaikan jika itu adalah penipuan," kata Kadis Kominfo Jambi, Ariansyah, Jumat (10/11/2023).

Ia menuturkan informasi tersebut merupakan aksi mengatasnamakan Gubernur Jambi Al Haris. Penipuan itu dilakukan supaya mendapatkan korban untuk menerima keuntungan uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemberian bantuan itu disampaikan ke beberapa akun masyarakat maupun pejabat dengan cara mengirimkan pesan messenger. Nantinya jika masyarakat ada yang tertipu biasanya dimintai uang sementara sebelum dana bantuan kembali ditransfer ke nomor bank tujuan.

"Akun penipu ini bahkan melampirkan nomor telpon yang tentunya nomor yang bersangkutan dengan mengaku sebagai Gubernur Jambi Al Haris," sebut Ariansyah.

ADVERTISEMENT

Pihak Kominfo Jambi kini telah mengupayakan untuk menindaklanjuti kejadian ini. Pastinya Kominfo Jambi telah menyebarluaskan jika bantuan masjid dan pesantren melalui pesan medsos dengan mengatasnamakan Gubernur Jambi Al Haris itu adalah tidak benar.

"Jadi saya informasikan kepada seluruh masyarakat bahwa akun facebook mengatasnamakan bapak Al Haris adalah akun palsu, jikalau ada masyarakat yang menerima pesan ingin membantu donasi membuat masjid dan pesantren itu tidak benar alias hoax silahkan blokir saja," lanjut Ariansyah




(mud/mud)


Hide Ads