Komplotan Pengedar Uang Palsu di Merangin Ditangkap, Ini Modusnya

Jambi

Komplotan Pengedar Uang Palsu di Merangin Ditangkap, Ini Modusnya

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Sabtu, 28 Okt 2023 15:30 WIB
Polisi ungkap peredaran uang palsu di Merangin.
Foto: Istimewa
Merangin -

Polisi menangkap komplotan pengedar uang palsu di Kabupaten Merangin, Jambi. Uang puluhan juta pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu turut diamankan polisi.

Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto mengatakan bahwa kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat. Modus peredaran yang dilakukan pelaku dengan berbelanja hingga transfer uang melalui agen BRILink.

"Awalnya, ada seorang agen BRILink mengaku mendapat pelanggan yang akan transfer uang. Pelaku mencampur satu bundel uang asli dengan uang palsu," kata AKBP Ruri, Sabtu (28/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat proses transfer itu, korban tidak menyadari bahwa uang tersebut palsu. Korban baru menyadari uang tersebut palsu setelah pelaku pergi usai proses transfer selesai.

"Agen BRILink itu baru menyadari ada yang lain dari uang tersebut yang diduga palsu. Yang bersangkutan (korban) memanggil (pelaku) dan tidak sampai mengejar. Akhirnya, korban pergi ke Bank BRI untuk memblokir rekening tujuan transfer tersebut," paparnya.

ADVERTISEMENT

Setelah menyadari uang tersebut berbeda, korban mendatangi Bank BRI. Korban diminta untuk membuat laporan kepada pihak kepolisian.

"BRI menyampaikan untuk membuat laporan polisi ke Polres. Lalu kami ungkaplah kasus ini," ujarnya.

Usai dilaporkan, polisi menangkap 4 pelaku peredaran uang palsu dari kasus ini. Keempatnya diamankan di wilayah Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, pada Rabu (25/10/2023). Mereka yang diamankan berinisial, JK, SM, SH, dan ST.

"Hasil penyelidikan, penyebaran (uang palsu) di wilayah Tabir Selatan dan Pamenang," tuturnya.

Selain tersangka, polisi turut mengamankan barang bukti uang palsu senilai Rp 57,5 juta dengan pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Secara kasat mata, uang tersebut tampak asli. Namun setelah diraba, baru dapat diketahui bahwa uang tersebut palsu.

"Secara sepintas dilihat itu sama. Tapi kalau kita pegang (uang palsu) itu halus. Kalau uang asli kan ada teksturnya, ada yang timbul, tidak halus. Itu bisa kita rasakan dari meraba," jelasnya.

Polisi masih mengembangkan kasus ini karena uang tersebut diakui para pelaku didapatkan dari wilayah Jawa.

"Hingga saat ini kita masih kembangkan dimana saja mereka menyebarkan dan mereka dapat dari mana," tutupnya.




(des/des)


Hide Ads