Niat hati ingin main ke sungai, sekelompok bocah di Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan malah berpapasan dengan tiga perampok yang tengah kabur. Namun berkat rekaman di HP salah satu bocah itu, dua dari tiga perampok pun akhirnya ditangkap polisi dalam waktu singkat.
Rekaman Viral yang Jadi Kunci Penangkapan Pelaku
Peristiwa ini terjadi di sebuah kebun karet di Desa Batu Putih, Kecamatan Baturaja Barat, OKU pada Minggu (15/10/2023) lalu. Pagi itu sekitar pukul 08.30 WIB, seorang bocah tampak merekam perjalanannya dengan beberapa teman menuju ke salah satu sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mereka melewati jalan setapak, datanglah tiga pria dari arah berlawanan dengan mengendarai motor. Menyusul kemudian suara teriakan warga, "Rampok rampok, tolong tolong rampok, maling maling!"
Bocah perekam itu pun mendatangi sumber suara yang ternyata datang dari sebuah rumah pondok. Di dalamnya ternyata ada bocah lain sudah dalam kondisi diikat dan menangis histeris.
Kasi Humas Polres OKU AKP Budhi Santoso membenarkan kejadian yang viral di media sosial tersebut. Berkat video itu pula, polisi pun tidak kesulitan mengejar pelaku. Sebab, wajah para pelaku terlihat jelas tanpa penutup apa-apa di video tersebut.
"Iya, memang benar kejadiannya itu di sana. Dari laporan itu, anggota langsung melakukan penyelidikan," terang Budhi dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (20/10/2023).
Dua Pelaku Ngaku Diajak Teman yang Masih DPO
Dua pelaku yang sudah ditangkap yakni Mugiyanto (31) dan Riyan Hidayat (26), warga Kecamatan Lengkiti, OKU. Mugiyanto dan Riyan merupakan residivis maling. Sementara satu lagi berinisial N masih dalam pengejaran polisi.
"N ini yang awalnya mengajak saya dan Rian cari lokak (target pencurian). Lalu saya ingat kalau di rumah korban itu ada motor dan kami pun pergi ke sana dan melakukan itu," ujar Mugiyanto saat dihadirkan di Mapolres.
Mugiyanto pun mengaku bahwa dua hari sebelum kejadian, ia dan dua rekannya sempat mendatangi pondok tersebut untuk melihat situasi. Saat itu mereka datang dengan alasan mau meminta minum.
Setelah memastikan barang berharga apa saja yang bisa diambil, mereka beraksi pada Minggu (15/10) pagi itu. Ketiga pelaku berhasil membawa kabur motor BG 4279 FQ, laptop, dan HP korban.
Korban yang Masih Bocah Disekap
Sebelum kabur, para pelaku sempat menyekap korban yang merupakan bocah. Bocah ini memang sedang sendirian di pondok pada saat kejadian. Sementara orang tuanya yang merupakan petani karet sedang pergi berkebun.
Begitu para pelaku memastikan korban benar-benar sendirian, salah satunya naik ke pondok dan pura-pura izin menumpang isi daya baterai HP (charging).
"Saat di dalam pondok, pelaku langsung mendekati korban serta membekap wajah korban dengan bantal dan selimut serta mengikat kaki dan tangan korban dengan selimut loreng dan dasi sekolah berwarna biru. Mulut korban pun disumpal dengan baju sekolah warna putih," terang AKP Budhi lebih lanjut.
(des/des)