Peristiwa pemerkosaan oleh 6 pemuda terhadap temannya sendiri di Bengkulu Selatan sangat disayangkan banyak pihak. UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pun mewanti-wanti masyarakat, khususnya orang tua, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Kepala UPT PPA Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati mengatakan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mencegah anak-anak mereka yang masih di bawah umur berbuat hal yang tidak bertanggung jawab dan merugikan. Baik anak perempuan maupun laki-laki.
"Miris memang kejadian yang menimpa korban di Bengkulu Selatan, seharusnya teman-temannya yang menjaga korban justru malah memperkosa korban hingga tidak sadarkan diri," kata Ainul kepada detikSumbagsel, Selasa (26/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk orang tua yang memiliki anak perempuan diminta benar-benar mengawasi pergaulan sang anak. Orang tua diharapkan tidak gampang mengizinkan putri mereka keluar bersama banyak teman laki-laki, apalagi di malam hari.
"Saya minta orang tua tidak mengizinkan bila anak perempuannya keluar malam. Beri pengertian pada anak agar bisa terhindar dari hal yang buruk, karena rata-rata perkosaan ini terjadi saat malam hari dan jauh dari pantauan orang tua," jelas Ainul.
Hal yang sama juga berlaku untuk orang tua dengan anak laki-laki. Ainul mendorong orang tua juga mengawasi agar anak tidak mudah terjerumus ke pergaulan yang salah, apalagi sampai mengonsumsi minuman keras (miras).
"Jangan konsumsi miras karena akan merusak pikiran anak dan bisa menjadi sangat liar dan berbahaya. Pilihlah teman yang baik," lanjutnya.
Menurut Ainul, pada usia-usia seperti korban dan pelaku (17-19 tahun), remaja masih mudah terpengaruh pergaulan atau peer pressure serta belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk untuk dirinya.
Diketahui bahwa tiga dari enam pelaku masih tergolong di bawah umur dan berstatus pelajar. Korban juga masih di bawah umur. Para pelaku mengaku nekat memperkosa korban karena di bawah pengaruh minuman keras.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Susilo mengatakan bahwa keenam pelaku telah ditahan atas tindakan pemerkosaan, pengancaman, dan perampasan. Awalnya para pelaku jalan-jalan bersama korban. Namun di perjalanan, korban malah dibekap dan diperkosa.
"Korban diancam dengan senjata tajam. Korban baru sadar saat para pelaku telah membawanya ke sebuah hotel," jelas Susilo, Sabtu (23/9/2023) lalu.
(des/des)