Rumini (44) warga Musi Banyuasin ditangkap setelah membunuh anak angkatnya yang berinisial IR (12). Ternyata usut punya usut, aksinya itu merupakan suruhan dari sang suami, Purnomo (53). Purnomo kesal pada anak angkatnya dan ingin membunuhnya, tetapi seolah tak ingin mengotori tangan sendiri.
Karena itu, Purnomo menyuruh sang istri untuk menghabisi sang anak. Di bawah ancaman akan diceraikan dan diusir dari rumah, Rumini terpaksa menuruti perintah suaminya dan menghabisi nyawa anak angkat mereka pada Senin (11/9/2023) malam.
Kronologi Pembunuhan Anak Angkat
Kasat Reskrim Polres Musi Banyuasin (Muba) AKP Morris Widhi Harto membenarkan peristiwa miris itu. Katanya, pembunuhan terjadi di kediaman pelaku dan korban di Desa Purwosari, Kecamatan Lais, Muba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban dibunuh saat sedang tidur pulas di kamarnya. Dari pengakuan pelaku, korban meninggal dunia dengan cara dicekik serta ditindih bantal hingga korban tak bisa bernapas," jelas Morris kepada detikSumbagsel.
Orang Tua Angkat Berpura-pura Panik
Setelah memastikan anak angkatnya tak bernyawa, Rumini mengunci pintu kamar sang anak dari dalam dan berusaha keluar dengan cara memanjat. Lantas keesokan harinya, dia berpura-pura berteriak panik di depan kamar sang anak.
Sang suami pun ikut bermain peran. Purnomo panik dan mendobrak pintu kamar korban. Mereka diduga sengaja demikian supaya si anak tidak terlihat seperti baru dibunuh tetapi meninggal karena hal lain.
Ditemukan Bekas-bekas Penganiayaan
Jasad IR kemudian langsung dibawa ke rumah sakit. Namun, polisi yang mendapat laporan kematian itu mengendus ada yang tidak wajar. Ternyata benar, hasil autopsi menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
"Anggota yang mendapat laporan korban meninggal dunia langsung memeriksa korban ke rumah sakit. Dari pemeriksaan ternyata korban tewas dengan kondisi di tubuhnya ada bekas penganiayaan," kata Morris.
Motif Pembunuhan Berencana
Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, lanjut Morris, disimpulkan bahwa korban meninggal tak wajar. Purnomo dan Rumini turut diperiksa secara intensif, hingga akhirnya mereka mengaku bahwa merekalah yang merencanakan pembunuhan terhadap IR.
Awalnya Rumini mengaku bahwa dirinya disuruh oleh sang suami. Kalau tidak mau, dia diancam akan diceraikan dan diusir dari rumah.
Kemudian Purnomo pun mengakui bahwa ia ingin sang anak dibunuh lantaran kesal. IR digambarkan sebagai anak yang nakal dan suka rewel.
"Pengakuannya seperti itu, kesal korban ini nakal, rewel lah," ungkap Morris.
(des/des)