Arwandi (28), salah satu pelaku pembacokan adik Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) mengungkapkan kronologi kejadian menurut versinya. Pada malam itu, Arwandi mengaku diusir dan dikeroyok warga sebelum melakukan aksi pembacokan.
Diketahui, Arwandi diusir oleh adik Bupati Muratara, M Abadi (44) karena hadir tanpa diundang pada pertemuan bisnis antarwarga di salah satu rumah di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Sumatera Selatan pada Selasa (5/9) malam.
"Malam itu, saya diusir. Terus saya langsung dikeroyok oleh warga di sana. Itulah yang membuat saya sakit hati dan pulang ke rumah," kata Arwandi saat dihadirkan di Mapolda Sumsel, Jumat (8/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di rumah, Arwandi bertemu dengan sang kakak, Ariansyah (35) dan mengadukan kejadian itu. Ariansyah yang tak terima pun menemani Arwandi datang kembali ke TKP dengan naik mobil. Di dalam mobil mereka, sudah ada 2 bilah parang.
"Saat kami sampai id sana, dia (Arwandi) saya suruh tunggu ke dalam mobil. Saya ke sana sendiri hendak menanyakan apa permasalahannya. Saat tiba di dekat rumah itu, saya langsung dihampiri Deki. Deki ini membawa kursi dan mau melempari saya," kata Ariansyah.
Melihat itu, Ariansyah bergegas kembali ke mobil dan mengambil parang. Ia juga mengajak Arwandi turun dari mobil kali ini. Keduanya mendekati korban dan terjadilah pembacokan membabi buta.
Kedua warga Desa Belani itu mengaku sangat menyesali perbuatan mereka. Mereka juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, terkhusus kepada Bupati Muratara Devi Suhartoni dan keluarga korban lainnya.
"Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Kepada keluarga korban, kami minta maaf sebesar-besarnya," kata Arwandi dan Ariansyah kompak.
Dari penangkapan keduanya, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti. Antara lain sebilah golok, parang, cincin, kacamata, sandal, kursi, baju kaus, baju lengan panjang, dan celana jeans.
Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo mengatakan bahwa pada aksi pembacokan itu, yang paling banyak melakukan penganiayaan terhadap korban adalah sang kakak.
"Yang paling berperan saat kejadian itu adalah tersangka ARS (Ariansyah)," kata Anwar.
Sementara untuk pembakaran rumah kedua tersangka yang dilakukan oleh warga pasca pembacokan, Anwar menyebut kasus itu juga sedang diselidiki oleh Polres Muratara.
"Kalau soal itu (rumah dibakar warga), Polres Muratara yang mendalaminya. Sekarang sudah kondusif di sana," tutupnya.
(des/mud)