Kakak-Adik Satu Ayah Beda Ibu Diciduk Usai Curi 10 Motor Beat di 1 Kecamatan

Sumatera Selatan

Kakak-Adik Satu Ayah Beda Ibu Diciduk Usai Curi 10 Motor Beat di 1 Kecamatan

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Jumat, 08 Sep 2023 18:54 WIB
Jupri dan Andrian, Kakak-Adik di Palembang ditangkap polisi curi motor 10 pengunjung toko di 1 Kecamatan, Palembang.
Foto: Prima Syahbana/detikcom
Palembang -

Polisi menangkap kakak-adik pelaku pencurian 10 motor milik pengunjung toko di satu kecamatan di Palembang, Sumatera Selatan. Kepada polisi, pelaku bernama Jupri (45) dan Andrian (30) itu mengaku kerap mengincar motor Honda Beat karena mudah dicuri.

Kasubdit Jatanras Polda Sumsel Kompol Agus Prihadinika membenarkan penangkapan kakak-adik itu. Menurutnya kedua pelaku kerap beraksi di wilayah Makrayu, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.

"Iya benar kedua pelaku itu sudah kita tangkap dan sudah ditetapkan tersangka. Mereka kakak-beradik satu ayah, namun beda ibu," kata Kompol Agus ditemui detikSumbagsel di Mapolda, Jumat (8/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jupri yang juga merupakan residivis kasus serupa di tahun 2019 itu mengaku ia dan adiknya kerap mengincar motor Beat milik pengunjung di sejumlah toko di wilayah tersebut.

"Semuanya motor Beat yang kami curi, korban rata-rata pengunjung toko. Iya di wilayah Makrayu dan Musi 6," kata Jupri, ditemui terpisah.

ADVERTISEMENT

Setiap beraksi, Jupri berperan sebagai pemetik atau pencuri yang merusak kunci motor pakai kunci letter T. Sementara Andrian bertugas menjual motor hasil curian ke wilayah Rambutan, Banyuasin.

"Saya yang eksekusi, dia (Andrian) yang jualnya ke kawasan Rambutan katanya. Dijual satu motor Rp 3 juta," bebernya.

Andrian sendiri tak menampik yang disampaikan sang kakak. Menurut residivis kasus curanmor tahun 2013 silam itu, hasil penjualan kerap mereka bagi rata masing-masing Rp 1,5 juta.

"Iya, memang benar saya yang jual, hasilnya kami bagi, sama-sama dapat Rp 1,5 juta," imbuh Andrian.

Saat ditanya uang hasil kejahatan itu untuk apa, kakak-adik itu kompak menjawab uangnya digunakan untuk foya-foya, pesta, dan mabuk-mabukan minuman keras (miras).

"Untuk hiburan, mabuk-mabukan. Iya, mabuk miras," ungkap warga Mariana, Banyuasin tersebut.

Alasan keduanya lebih memilih Beat untuk dicuri karena kuncinya paling mudah dibobol pakai kunci T. Keduanya juga mengimbau masyarakat menambah kunci ganda yang warna kuning. Mereka menilai kunci gembok warna kuning lebih susah dibobol ketimbang gembok stainless.

"Karena motor itu yang paling mudah kunci dirusak, motor yang lain susah dan butuh waktu lama. Saran kami pakailah gembok kuning di cakram, kalau yang stainless itu juga mudah dibobol," jelas mereka.

Kedua tersangka yang ditangkap Unit 4 Jatanras Polda Sumsel beberapa hari lalu itu kini ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat Pasal 363 KUHP tentang tentang pencurian kendaraan bermotor.




(des/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads